SATELITNEWS. PANDEGLANG – Bicara tentang personal probability seseorang dalam kontestasi elektoral, selalu terkait dengan 3 alat ukur, yaitu, sejauhmana popularitas seseorang, bagaimana liketabilitasnya atau tingkat kesukaan pemilih dan elektabilitas, dimana pemilih akan menentukan pilihan.
Ketiga, alat ukur tersebut seperti sebuah piramida, elektabilitas lebih kecil jumlahnya daripada liketabilitas dan lebih rendah daripada popularitas.
Demikian dikatakan Akademisi Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten, Said Ariyan, Jumat (2/6/2023).
Menurutnya, seseorang yang populer belum tentu dipilih, apalagi seseorang tersebut tidak populer.
“Pada kontestasi Pilkada Kabupaten Pandeglang 2020, Irna Narulita mendulang suara 64.1 persen atau sebanyak 389.367 suara, dari keseluruhan 904.782 pemilih,” kata Said, Jumat (2/6/2023).
Perolehan suara ini, menjadi gambaran bahwa Irna Narulita populer, disukai dan dipilih oleh mayoritas masyarakat Pandeglang.
Gaya irna yang humanis, humble, murah senyum, ramah dan menyapa lebih dulu siapa saja yang dia kenal, menjadikannya idola bagi masyarakat.
Kejeliannya untuk dekat dengan para kyai, tokoh agama, lembaga – lembaga keagamaan, sejalan dengan warna budaya politik masyarakat Pandeglang yang patrimonial.
“Untuk kontestasi elektoral apapun kedepan, pengaruh Irna masih sangat kuat untuk mendulang suara, khususnya di Kabupaten Pandeglang,” tambahnya.
Di bidang pemerintahan, tambah Said, prestasi Irna dalam pelayanan dan inovasi tampak menggembirakan, dengan membangun Mall Pelayanan Publik (MPP), menerapkan SPBE, mengelola ASN berbasis meritokrasi.
Semua ini, berjalan berkat investasi sosial yg dibangun Irna dan peka terhadap aspirasi masyarakat, seperti membatalkan penyediaan sepeda listrik untuk RT/RW.
“Semoga smart city, yang menjadi impian Irna dapat segera tercapai, melalui komitmen para stakeholders untuk membangun,’ ujarnya. (mardiana)
Diskusi tentang ini post