SATELITNEWS.COM, SERANG – Di tengah kondisi Pemutusan Hak Kerja (PHK) masal, yang terjadi pada sejumlah perusahaan besar di Provinsi Banten, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi pilihan, untuk tetap meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sektor ini diyakini, mampu menjadi pemicu di tengah kondisi perekonomian duni yang sedang terjadi pelambatan.
Plh Sekda Banten Virgojanti mengungkapkan, saat ini Pemprov Banten tengah melakukan gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
Gerakan yang melibatkan para pelaku UMKM itu, sudah mulai di launching pada awal tahun 2023 lalu, dan saat ini berdasarkan hasil evaluasinya sudah jauh melampaui dari target yang ditetapkan.
“Awalnya, kita targetkan nilai transaksi dari gerakan itu mencapai Rp 60 Miliar. Tapi ternyata, tercatat sampai saat ini sudah mencapai Rp 12 Triliun,” kata Virgojanti, seusai menghadiri acara Expo dan Forum 2023 Indonesia Maju, di Parkir Selatan Plasa Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Kamis, (1/6/2023) lalu.
Menurut Virgo, dengan nilai transaksi yang tercapai cukup fantastis itu, dirinya optimis kita bisa menghadapi kondisi pelambatan ekonomi dunia saat ini.
Dengan upaya bersama-sama, berkolaborasi dari pusat sampai daerah untuk menjaga kondisi ekonomi kita tetap stabil.
“Industri pengolahan memang menjadi andalan ekspor Provinsi Banten yang cukup besar. Namun dalam kondisi saat ini, kita berharap UMKM juga bisa menopang itu. Terlebih jika kita lihat, dari nilai investasi yang masuk di Banten pada tahun 2022 sebesar Rp 80,22 Triliun, yang masuk ke sektor UMKM itu mencapai Rp 20 Triliun lebih,” ujarnya.
Maka dari itu, saat ini Pemprov mendorong seluruh UMKM yang ada untuk meningkatkan kualitas produknya serta mulai melakukan pemasaran secara digital, agar pangsa pasar yang menjadi sasaran tidak hanya di dalam satu daerah, tetapi bisa lebih luas dari itu bahkan mendunia.
Ada sekitar 1.206 UMKM di Provinsi Banten. Saat ini kita sedang mendorong semuanya untuk bertransformasi melalui digital.
Mereka semua kita berikan pelatihan secara intensif, kemudian dikurasi oleh Bank Indonesia (BI).
“Dari total 500 UMKM yang ada, 76 diantaranya yang sudah memenuhi produk standar ekspor,” imbuhnya.
Jumlah itu, diakui Virgo, baru hanya yang terdata saja. Sebab banyak juga UMKM yang secara mandiri sudah melakukan ekspor produknya, seperti produk gula aren organik yang berasal dari Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak yang sudah diekspor ke pasar eropa, singapura, jepang dan korea. dan itu berasal dari Lebak.
“Ini akan terus kita kembangkan dan dorong supaya meningkat,” pungkasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan di Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, mengungkapkan dalam menuju Indonesia Emas 2045 menekankan Pemerintah Daerah untuk mendorong UMKM bertransaksi dan bertransformasi pembayaran secara digital yang efektif, inovatif, inklusif, berkelanjutan, dan aman.
“Salah satu kunci menuju Indonesia Emas 2045 Kita ditransformasikan ekonomi kita memakai layanan pembayaran digital dalam mencapai kemajuan ekonomi,” ujarnya.
Indonesia Maju Expo dan Forum 2023 ini dilaksanakan mulai tanggal 1 s.d 4 Juni 2023 dengan menampilkan Pameran dan Talkshow, Fashion Culture, Procurement Network, Lomba Tari Daerah, Festival Sambal Nusantara dan pelayanan masyarakat seperti pelayanan KTP, SIM, NPWP dan Vaksin Covid-19. (mg2)
Diskusi tentang ini post