SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Untuk menguji kelayakan mesin pengolahan Umbi Porang, di Sentra Industri Kecil Menengah (SIKM) Porang, Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pandeglang, menghadirkan ahli mesin dan pangan dari Bandung, Jawa Barat.
Kepala Diskoperindag Pandeglang, Suaedi Kurdiatna mengatakan, pihaknya ingin meyakinkan dan memastikan jika mesin pengolahan Umbi Porang ini tidak ada maslah dan mampu beroperasi dengan baik.
“Untuk mengkalim mesin ini baik atau tidak, harus oleh ahlinya,” ungkap Suaedi, Jumat (2/6/2023).
Kata dia, ada dua ahli yang diterjunkan untuk menguji kelayakan mesin pengolahan umbi porang ini, yaitu ahli mesin dan ahli pangan dari Bandung, Jawa Barat.
“Kami ingin memastikan, ini layak atau tidak. Tadi sesuai disampaikan oleh para ahli, bahwa ini sudah layak, dan mesin ini sudah bersertifikat standar ekspor,” tambahnya.
Menurutnya, sesuai pemetaan dalam pengoperasian mesin pengolahan porang ini, dibutuhkan tenaga atau pekerja sebanyak 15 orang dan benar-benar menguasai.
“Tadi sudah dibuktikan bahwa, dari bahan baku yang sudah diolah (Cahip kering) hingga menghasilkan tepung, dari ukuran 7 kilo gram menghasilkan tepung sebanyak 4 kilo lebih,” ujarnya.
Pihaknya menargetkan, setelah mesin pengolahan umbi porang ini diuji kelayakan, di bulan Juni 2023 ini saja harus segera beroperasi secara optimal.
“Target kita, bulan ini harus segera beroperasi secara optimal. Karena sudah dibuktikan oleh para ahli, bahwa mesin ini tidak ada masalah dan berstandar ekspor,” tambahnya.
Di tempat yang sama, ahli mesin pengolahan porang asal Bandung, Dili Indra menjelaskan, mesin pengolahan umbi porang ini sudah sangat layak. Bahkan, mesin ini satu-satunya di Indonesia yang sudah bersertifikat standar ekspor.
“Mesin ini sudah bersertifikat ISOO dan AACCP. Itu artinya, sudah standar ekspor, dan ini satu-satunya mesin di Indonesia yang standar ekspor hanya ada di Pandeglang,” klaim Dili.
Menurutnya, banyak pabrik-pabrik pengolahan porang di Indonesia, tapi belum bersertifikasi. Tapi Pandeglang sangat beruntung, punya pabrik pengolahan porang yang sudah bersertifikat.
“Ini menjadi percontohan juga. Beruntung, sebetulnya Pandeglang ini sudah punya pengolahan umbi porang yang standar ekspor,” jelasnya lagi.
Sementara, ahli pangan asal Bandung, Riza Trihaditia menambahkan, dari proses uji kelayakan hasil produksi umbi porang tadi, secara kasat mata sudah baik. Namun untuk lebih memastikan layak ekspor atau tidak, harus melalui uji labolatorium dulu.
“Secara fisik yang kita lihat, sudah baik. Namun untuk memastikan layak dan tidak, standar ekspor itu melalui uji laboratorium dulu. Makanya, hasil produksi sekarang ini akan langsung di uji lab,” pungkasnya. (mardiana)
Diskusi tentang ini post