SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Warga Teluknaga minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memprioritaskan peningkatan kapasitas Jalan Raya Teluknaga. Diketahui, kegiatan peningkatan kapasitas Jalan Raya Teluknaga itu terhenti karena pandemi Covid-19 dua tahun lalu.
Tokoh Pemuda Teluknaga, Maman Suryaman mengatakan, Jalan Raya Teluknaga sangat berperan penting bagi perekonomian dan lalu lintas warga Pantura menuju Kota Tangerang. Lanjutnya, sudah sepatutnya Pemkab Tangerang serius dan memprioritaskan janji membangun jalan sepanjang 5 kilometer, yang merupakan sumbu utama wilayah Utara Tangerang ke Kota Tangerang dan Bandara Soekarno-Hatta.
“Jalan ini sumbu dan akses utama, hanya 5 kilometer tapi perannya sangat penting,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (4/6//2023).
Menurut Maman, perencanaan jalan ini telah dibuat sekitar tahun 2013 lalu. “DED (Detail Engenering Desaign) sudah dibuat,” klaim Maman.
Maman juga menyebut tidak berlanjutnya proyek pelebaran Jalan Raya Teluknaga sejak 2018 dan hingga kini, dinilai menjadi salah satu bentuk ketidakseriusan Pemkab Tangerang dalam membangun Pantura Tangerang. Karena kata dia, pelebaran Jalan Raya Telunaknaga ini tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018.
“Progres perbaikan dan pelebaran Jalan Raya Teluknaga sama sekali belum terlihat,” ucap Maman.
Padahal, kata Maman, proyek pelebaran Jalan Raya Teluknaga tahap 1 yang terhenti sebetulnya bisa dilanjutkan. Karena tidak jauh dari pembangunan jalan yang terhenti itu ada lahan pemerintah sepanjang 1,3 kilometer, yang semestinya bisa langsung dibangun tanpa harus proses dibebaskan.
Dihubungi Satelit News terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah mengatakan, pelebaran Jalan Raya Teluknaga-Bojong Renged terkendala karena pandemi Covid-19. “Karena ada recofusing anggaran dua tahun saat pandemi Covid-19,” kata Iwan.
Lanjut Iwan, kebutuhan anggaran untuk peningkatan kapasitas jalan di Teluknaga sangat besar, diperkirakan mencapai ratusan miliar. Kebutuhan lahannya kata dia sekitar 4,5 kilometer. “Anggarannya besar. Jadi bertahap, tidak bisa sekaligus,” tandasnya.
Kemudian kata Iwan, tidak hanya Jalan Raya Teluknaga saja yang masuk RPJMD, semua jalan yang mengalami kerusakan dan butuh perbaikan atau peningkatan kapasitas jalan masuk di RPJMD. “Jadi bukan hanya Teluknaga saja,” terangnya.
Iwan juga mengatakan, bahwa terkait lahan pemerintah yang disebutkan warga yakni sepanjang 1,3 kilometer, itu adalah lahan Kementerian dalam hal ini Dirjen SDA bukan lahan Pemkab Tangerang.
“Ditambah lagi di atas lahan itu berdiri banyak bangunan. Jadi tidak semudah itu asal pakai untuk jalan,” tandasnya.
Selain itu, kata Iwan, Pemkab saat ini juga sedang fokus pengerjaaan jalan lainnya, seperti Jalan Raya Prancis Dadap dan Fly Over Cisauk. Dia memastikan, pelebaran Jalan Raya Teluknaga-Bojong Renged tetap akan dikerjakan. “Tapi prosesnya kan bertahap,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post