SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Jelang Idul Adha 1444 H/2023 M, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang pantau harga dan stok kebutuhan komoditi. Hal itu, dilakukan sebagai upaya menjaga stabilitas harga pangan agar tidak melonjak.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat mengatakan, pemantauan harga dan stok kebutuhan komoditi sangat diperlukan. Pasalnya, saat ini sedang mendekati hari raya umat muslim yang kedua, yaitu Hari Raya Idul Adha.
Ketika stok kebutuhan komoditi ini terjaga dan dipastikan aman, lanjut Iskandar, maka secara otomatis harga-harga juga akan terbilang normal atau tidak akan ada kenaikan yang signifikan.
“Upaya kami adalah terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok telur, dengan berkoordinasi bersama agen di pasar,” kata Iskandar Nordat kepada Satelit News, Selasa (6/6).
Iskandar menyebutkan, dalam memastikan kestabilan harga pangan tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) memprioritaskan empat aspek, diantaranya adalah stok, ketersediaan pasokan, distribusi dan stabilitas harga.
Oleh karenanya, Disperindag pun terus melakukan koordinasi serta monitoring terhadap ketersediaan bahan pangan yang ada di pasaran setiap minggunya.
“Jadi dengan monitoring itu, kita nantinya bisa mengantisipasi dan mengendalikan kesetabilan harga pangan,” katanya.
Selain itu, dari sisi aspek pasokan kebutuhan komoditi, kata Iskandar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang saat ini juga telah banyak melibatkan pengusaha, utamanya yang ada di bidang sektoral. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah menjamin ketersediaan bahan pokok aman.
Kemudian di sisi distribusi, kata Iskandar, pihaknya telah berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha atau agen-agen di pasar. Sehingga, nantinya pendistribusian seluruh kebutuhan pangan dapat menjangkau seluruh masyarakat yang ada di wilayahnya tersebut.
“Seperti contoh kita mengupayakan pemenuhan stok di pasaran, serta dengan peternak ayam petelur agar bekerjasama dalam menjaga produksi telur untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Adapun untuk fokus utama dalam pengendalian harga pangan yang saat ini mengalami kenaikan signifikan dan tidak terkendali, yaitu pada komoditi telur ayam. Menurut Iskandar, jangkauan harga di pasaran telah menembus Rp32 ribu per kilogram.
“Harga telur tidak bisa dikendalikan secara parsial, butuh kebijakan Pemerintah Pusat dalam menentukan penurunan atau penyesuaian harga telur di masyarakat,” ungkapnya.
Selanjutnya, kata Iskandar, prioritas pengendalian lainnya yaitu pada harga cabai. Kenaikannya dari Rp30 ribu per Kg, naik menjadi Rp48 ribu per Kg. Kemudian bawang putih dan bawang merah mengalami kenaikan Rp36 ribu per Kg menjadi Rp45 ribu per Kg. Sementara, beras, gula pasir, minyak goreng, kacang kedelai, tepung dan sebagainya, rata-rata stoknya cukup tersedia dan harga stabil.
“Untuk harga bawang putih dari Rp28 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram dan daging ayam ras dari Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp55 ribu per kilogram,” jelasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post