SATELITNEWS.COM, CIPUTAT—Pemkot Tangsel meminta warga agar tidak perlu risau soal kebijakan zonasi sekolah SMP Negeri. Pasalnya Pemkot menyediakan alokasi 5.000 siswa untuk bisa masuk ke swasta.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyampaikan kebijakan zonasi memang membuat banyak orangtua khawatir. Sebab banyak yang tinggal dekat dengan sekolah anaknya tidak diterima dan berbagai macam keluhan di tengah masyarakat. Di satu sisi itu adalah kebijakan pemerintah pusat yang harus dilaksanakan di wilayah.
“Maka sekarang bapak dan ibu tidak perlu khawatir soal zonasi. Kami berikan solusi,” ujarnya.
Bagi siswa yang tidak lolos mendaftar di sekolah negeri bisa mendaftar di sekolah swasta. Nanti pemerintah yang memberikan beasiswa. Tinggal mengajukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel. Ini semua dalam upaya untuk memberikan kualitas pendidikan kepada masyarakat Kota Tangsel.
“Untuk membangun SDM melakukan pengembangan sektor pendidikan, kami mendorong sudah tidak terpikir disekolah di negeri. Dan kami meluncurkan sekolah beasiswa dan nanti kami yang membayarnya. Ada 5 ribu siswa,” tambah ia.
Pemkot juga memberikan beasiswa untuk perguruan tinggi bagi yang hafal Al-Qur’an. Sehingga selain memang pandai dalam dunia akademik, dibekali ilmu agama yang matang. Dengan harapan saat menjadi seseorang yang mahir dalam bidangnya baik bidang kesehatan, arsitek, teknologi digital dan lain sebagainya memiliki bekal agama yang kuat.
“Kami juga memberikan Tahfiz untuk jenjang perguruan tinggi. Silahkan kabari Dinas Pendidikan,” harapnya.
Kalau untuk mengatasi zonasi dengan membangun sekolah, rasanya sangat sulit bagi Pemkot Tangsel. Sebab selain lahannya sudah sempit di Tangsel, juga harganya sangat tinggi. Sehingga cara memberikan beasiswa bagi siswa menjadi hal yang sangat tepat.
“Kenapa begitu, karena kalau membangun sekolah tanahnya susah, harganya mahal dan lain-lain,” tutupnya.
Kepala Dindikbud Kota Tangsel, Deden Deni menyampaikan tahun 2023 ini, jumlah penerima program Pemerintah Kota hingga 5000 siswa.
“Masyarakat jangan lagi punya paradigma sekolah ke negeri, swasta pun kita punya bantuan punya program. Kalau alasannya biaya, ada bantuan biaya, kalau alasannya kualitas, swasta juga tidak terlalu berbeda dengan negeri,” tambahnya.
Jumlah SMP Negeri di Kota Tangsel masih belum dapat menampung jumlah lulusan SD. Sehingga, program bantuan bagi peserta didik yang tak lolos dalam jalur-jalur PPDB, sangat penting dilakukan.
“Timpang antara kebutuhan masuk SMP Negeri dan kapasitas penerimaan. Yang terjadi, masyarakat memaksakan anaknya sekolah ke Negeri, alasannya tidak berbayar dan gratis,” ungkap Deden. (din/bnn)
Diskusi tentang ini post