SATELITNEWS.COM, SERANG – Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) SMH Banten, Ikmal Anshari, mengaku jadi korban penganiayaan dengan dimasukan ke dalam tong sampah dan disodori Minuman Keras (Miras)
Perlakuan itu diakuinya, dilakukan oleh teman sekelasnya berinisial B. Dengan alasan tak jelas, di Kampus UIN Banten ,Kota Serang, 5 Juni 2023 lalu.
Ikmal juga menyatakan, saat kejadian penganiayaan dia bersama rekannya Wildan, berusaha membela diri. Namun, karena kalah jumlah dia pasrah dan habis dianiaya oknum mahasiswa lainnya.
Rekannya, Wildan berhasil melarikan diri. Saat itu pula, ia lapor ke keamanan kampus, sayangnya tak digubris. Bahkan, saat Wildan meminjam HP ke petugas keamanan tersebut, tak diperbolehkan dengan berbagai macam alasan .
“Saya terpaksa lapor ke Mapolresta Serang Kota, setelah visum pada 12 Juni 2023. Lantaran para pelaku tak punya itikad baik untuk meminta maaf, atau menyelesaikan masalah penganiayaan tersebut,” kata Ikmal, yang juga anggota Himpunan Mahasiswa (Hima) Persis ini.
Diakuinya pula, dirinya dianiaya oleh beberapa orang di dalam lingkungan kampus 2 UIN SMH Banten.
“Waktu itu saya dipukuli oleh beberapa orang, di depan kantin Kampus 2. Saya juga dimasukkan kedalam tong sampah, dan disiram hingga digulingkan. Saya juga dipaksa harus minum Miras. Namun saya tetap menolak, karena saya bukan pemabuk . Meskipun resikonya saya dianiaya,” ujarnya lagi.
Ia bercerita, kejadian itu bermula ketika ia ditelpon oleh orang tidak dikenal, untuk datang ke Kampus 2 UIN SMH Banten. Hal serupa, ia dapati kabar dari teman sekelasnya berinisial D.
“Di telepon itu nadanya seperti mengintimidasi saya, menyuruh saya untuk datang ke Kampus 2. Saya juga dapat kabar, teman kelas saya juga ada lokasi. Saya tanya di WhatsApp grup kelas, untuk memastikan apa yang terjadi, teman saya (D) ini membalas untuk segera ke kampus, karena dia sedang ada masalah,” jelas Ikmal.
Sekitar pukul 21.00 WIB, lanjut Ikmal, ia datang ke Kampus 2 UIN SMH Banten bersama teman kostnya, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
“Sesampainya di lokasi, saya sempat berdialog dengan seorang mahasiswa. Ia menanyakan beberapa pertanyaan, yang menjurus bahwa saya mencekoki minuman alkohol kepada teman perempuan mereka,” terang Ikmal.
Seusai berdialog menjawab pertanyaan, ikmal menjelaskan ia tidak tahu apa-apa mengenai pertanyaan yang di lontarkan kepadanya. Ikmal diarahkan untuk pergi ke arah kantin Kampus 2.
Setibanya di sana, tiba-tiba seorang mahasiswa dari kumpulan di lokasi memegang kerah baju sembari melontarkan kata-kata intimidasi.
“Saya dan teman pada saat itu membela diri, dan menanyakan apa yang terjadi. Seketika keributan terjadi. Saya dipukuli, teman saya sempat membela sampai akhirnya lari dan meminta bantuan” papar Ikmal.
Teman Ikmal, Wildan mengaku, sempat meminta tolong ke petugas keamanan Kampus, namun tak direspon.
“Saya menelepon teman-teman, untuk meminta bantuan menyelamatkan Ikmal,” jelas Wildan.
Ikmal menjelaskan, ia tidak terima atas perlakuan oknum-oknum mahasiswa yang tidak beradab kepadanya.
“Saya sudah mengklarifikasi dengan pihak kampus, juga dengan semua orang yang terlibat, si (H), (D) dan mahasiswi (S), juga satpam yang ada di lokasi menerangkan bahwa saya tidak terlibat dalam kasus minuman alkohol tersebut. Pelaku juga mengaku, kalau dia melakukan kekerasan kepada saya,” papar Ikmal.
Ikmal berharap, pihak kepolisian juga pihak kampus, dapat menindak pelaku dengan prosedur hukum yang berlaku.
Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polresta Serang Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Iwan Sumantri mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekkan terhadap laporan tersebut.
“Nanti saya cek dulu ya,” kata Iwan, kepada wartawan. (mardiana)
Diskusi tentang ini post