SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Upaya Pemkot Tangerang untuk menurunkan prevalensi stunting terus dilakukan. Terbaru adalah melalui program bernama Aksi Goceng. Jika ditilik artinya, goceng berarti 5.000. Namun di sini Goceng bermakna Gotong Royong Cegah Stunting.
Acara ini dilaksanakan di Aula Kecamatan Cipondoh oleh Dinas Kesehatan (Dinkes). Kegiatan sekaligus dilaksanakan berbarengan dengan pencanangkan pos gizi. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismanyah yang hadiri sekaligus membuka kegiatan yang turut dihadiri oleh para peserta pos gizi dan juga perwakilan ibu-ibu PKK Kecamatan Cipondoh tersebut, dalam arahannya menyampaikan, pentingnya pemenuhan gizi untuk anak sebagai salah satu langkah mewujudkan generasi masa depan bangsa.
“Ini menjadi penting karena putra-putri yang ibu dan bapak asuh ini adalah generasi masa depan Kota Tangerang dan juga Indonesia dan calon pemimpin di masa depan. Pasti pada mau kan nanti anak-anaknya bisa jadi camat, jadi wali kota atau bahkan jadi presiden,”katanya.
“Cuma, untuk bisa mewujudkan para generasi ke depan yang kuat dan sehat, semua harus dimulai dari sejak baru lahir, kemudian balita, sekolah hingga nanti dewasa harus diperhatikan gizinya,” ujar Arief. Untuk itu, lanjut Arief, guna mendukung terwujudnya upaya pemenuhan gizi serta pencegahan stunting, diperlukan kerja sama serta kolaborasi dari banyak pihak melalui aksi Goceng.
“Anak ini kan merupakan titipan Tuhan, makanya kita harus menjalankan amanah tersebut dengan menjaga, merawat serta membersarkannya dengan baik. Sayangnya memang masih ada saudara-saudara kita yang masih belum cukup untuk bisa memenuhi gizi putra-putrinya hingga mengalami stunting.”
“Makanya gotong royong ini sangat perlu kita canangkan agar bisa bersama-sama menangani dan menurunkan angka stunting ini. Ibu-ibu pkk, Puskesmas, para kader, kita semua yang hadir ini tolong dibantu agar hasilnya dapat lebih maksimal,” lanjut Arief.
Arief, menambahkan, meskipun penanganan stunting di Kota Tangerang telah menunjukan angka yang semakin baik dari 15,3 % di tahun 2021 menjadi 11,8 % pada 2022, namun tetap harus terus ditingkatkan sampai tidak ada lagi anak yang stunting di Kota Tangerang.
“Berbagai penanganan yang sudah dilakukan memang sudah baik, ada peningkatan sekian persen, tetapi tetap harus terus diperbaiki dan dievaluasi. Karena goals kita adalah tidak ada lagi anak stunting di kota Tangerang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Arief, berpesan kepada para ibu-ibu perwakilan PKK yang hadir agar menyosialisasikan tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi anak-anak Kota Tangerang. “Saya titip kepada ibu-ibu PKK yang hadir ini tolong beritahu ibu-ibu yang lain agar bisa senantiasa memperhatikan kualitas gizi putra-putrinya, awasi juga pola makannya, diedukasi dan dikawal agar selalu makan-makanan yang bergizi,”
“Karena kita semua tentunya ingin Kota Tangerang sebagai kota yang sehat, maju, dan itu semua harus dimulai dari pemenuhan gizi untuk para calon generasi masa depan bangsa kita,” pungkas wali kota. Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis bingkisan dan makanan bergizi dengan kandungan 350 kalori sebagai salah satu upaya pemenuhan gizi pada balita. (made)
Diskusi tentang ini post