SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Sebanyak 5.307 ribu hewan ternak sapi, kerbau, kambing dan domba di Kabupaten Tangerang telah divaksin pencegah penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksinasi dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang.
“Kita dapat kuota dosis vaksin PMK itu sebanyak 10 ribu. Namun, baru kita vaksin 5.307 ribu terhadap hewan ternak,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika, Kamis (15/6).
Ia mengatakan, sejak beberapa pekan lalu langkah vaksinasi terhadap hewan ternak di Kabupaten Tangerang sudah dilakukan. Dimana, langkah tersebut sebagai langkah pencegahan terjangkitnya penyakit/virus pada hewan kurban untuk Idul Adha 1444 H/ 2023 M.
“Sudah berjalan. Tapi jelang Idul Adha kita berhenti dulu, masalahnya kalau divaksin terus disembelih sayang, nanti pasca Idul Adha di lanjut lagi,” katanya.
Dia menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, dari 5.307 hewan ternak yang sudah divaksinasi itu terdiri atas 2.275 ekor sapi dan 109 ekor kerbau, 269 ekor kambing dan 2.654 ekor domba.
“Dan jumlah itu termasuk tahapan vaksin 1 dan 2. Sekarang akan masuk tahapan 3,” ujarnya.
Ia mengaku dalam pelaksanaan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak tersebut, pihaknya menerjunkan ratusan petugas yang telah beroperasi ke lokasi peternakan di 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang.
“Total petugas kesehatan yang diterjunkan dalam pemeriksaan kesehatan hewan ternak itu ada 100 orang,” ungkapnya.
Sementara itu, kata dia, untuk jumlah kasus hewan ternak yang diketahui terkena penyakit PMK dan LSD saat ini mengalami penurunan. Yang mana, sebelumnya terdapat sekitar 3.00 kasus menjadi 276 kasus.
“Sekarang ada 276 kasus, jumlah itu menurun karena sekarang hewan ternak telah di tangani dengan vaksinasi,” kata dia.
Terkait Iduladha, Dinas Pertanian Provinsi Banten menggelar pertemuan teknis bersama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten serta sejumlah DKM, Kamis (15/6). Pertemuan dilakukan untuk membahas persiapan pelaksanaan potongan hewan kurban.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan pihaknya bersama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota akan melakukan beberapa langkah untuk memastikan kesehatan hewan kurban.
“Kami akan bersama dengan tim di 8 Kabupaten/Kota, inilah cara kami memastikan betul-betul hewan kurban yang memenuhi prinsip ASUH, yakni aman, sehat, utuh dan halal,” ungkap Agus M Tauchid.
Dikatakannya, tim yang akan dikerahkan dari Distan Provinsi Banten sebanyak 26 orang, terdiri dari dokter hewan dan unsur yang lainnya.
“Ini untuk pemeriksaan lapak dan akan kita sebar juga ditempat pemotongan baik di masjid dan tempat pemotongan hewan yang ditunjuk,” katanya.
Selanjutnya, Agus menyampaikan PMK pada hewan saat ini di Provinsi Banten telah zero case atau tanpa kasus, serta untuk penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) mampu dikendalikan dengan melakukan karantina dan pengobatan kepada hewan yang terjangkit.
“Berikutnya kami pastikan hewan kurban yang ada di Banten bebas anthrax, dan kami telah mengoptimalkan peran fungsi kami. Sehingga tidak ada kekhawatiran umat muslim di Banten untuk membeli hewan kurban,” imbuhnya.
Ia juga berharap dengan pertemuan tersebut dapat memberikan pemahaman terkait tugas dan fungsi petugas di lapangan. Sehingga dapat fungsi pelayanan hewan kurban kedepannya dapat berjalan dengan baik.
“Jadi nanti seperti dilapak apa yang masih kurang dan itu diperbaiki, jangan sampai pembeli dibuat bingung dengan ketidakpastian. Maka tim gabungan ini diharapkan dapat memberikan kepastian tersebut,” katanya.
Kabid Keswan dan Kesmavet Distan Banten Ari Mardiana menyampaikan pihaknya menargetkan tim gabungan dari Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota dapat memeriksa sekitar 30-50 lapak penjual hewan kurban yang tersebar.
“Nanti tim kita dibagi per kecamatan, jadi memperluas daya jangkau monitoringnya. Mungkin kita sehari bisa sampai targetnya sih antara 30 sampai 50 lapak sehari tergantung dengan banyak atau tidaknya lapak di kecamatan,” ujarnya.
Ia mengatakan pemerikasaan terhadap lapak-lapak tersebut telah dimulai sejak Rabu (14/6) kemarin, hingga H-2 Hari Raya Idul Adha 2023. Dan dilanjutkan dengan pemeriksaan antemortem di tempat-tempat pemotongan hewan kurban, baik di masjid maupun ditempat lainnya.
“Kita melihat apakah hewan tersebut layak untuk dipotong dan apakah sehat,” tandasnya.
Distan Provinsi Banten memberikan sertifikat halal yang dikeluarkan oleh MUI kepada 4 Rumah Potong Hewan yang ada di Provinsi Banten, diantaranya RPH Kabupaten Pandeglang, RPH Kota Cilegon, RPH Kota Tangerang dan RPH Kota Serang. Serta dilakukan secara simbolis pelepasan tim petugas pemeriksa hewan kurban Provinsi Banten. (alfian/mg2)
Diskusi tentang ini post