SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Rudi Maesal Rasyid menilai masyarakat di Kabupaten Tangerang belum sepenuhnya sadar akan bahaya virus corona atau Covid-19. Hal tersebut terlihat dalam masa PSBB jilid I dan II, masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Memang masih ada saja yang keluar rumah tidak pakai masker. Lalu, masih ada warga yang kumpul-kumpul sore hari (ngabuburit). Seharusnya berdiam diri saja di rumah, jika keluar pakai masker, bawa hand sanitizer. Intinya gunakan protokol kesehatan,” kata Maesal Rasyid kepada Satelit News, Rabu (20/5).
Menurut Rudi, sapaan akrab Sekda, keberhasilan PSBB dalam menekan angka corona perlu adanya kesadaran dari masyarakat sendiri. Karena, meski sudah diterapkan berbagai sanksi, jika masyarakatnya masih tetap membandel, maka penerapan PSBB ini tidak berjalan dengan sempurna untuk memutus mata rantai covid-19.
“Perlu adanya kesadaran dari masyarakat sendiri. Kami pihak pemerintah, sudah bekerja sama dengan TNI-Polri, melakukan ceck point, lalu melakukan pengawasan di ruas-ruas jalan, agar tidak ada warga yang keluar masuk Kabupaten Tangerang. Adapun jika ada kendaraan datang dari luar, maka akan diberhentikan dan ditanya, ada urusan apa ke sini,” jelasnya.
Lanjut Rudi, penerapaan PSBB jilid III ini diberlakukan mulai (18/5) sampai dengan (30/5) atau akhir bulan Mei. Kata Rudi, jika PSBB jilid III dinilai belum berhasil, kemungkinan PSBB jilid IV akan diberlakukan.
Rudi mengatakan, berdasarkan perintah Bupati Tangerang, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan Salat Id berjamaah di Masjid. Pasalnya, dikhawatirkan akan terjadi kerumunan dan penularan virus corona semakin meluas. “Bukan salat id-nya yang kami larang, tetapi kerumunannya itu, kan kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar corona dan yang belum,” jelasnya.
Rudi juga menyinggung terkait bantuan sosial saat masa PSBB. Dia meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan tidak perlu khawatir tak mendapatkan bantuan. “Saya minta masyarakat bersabar terlebih dahulu. Karena semua membutuhkan proses dan tahapan, tidak perlu khawatir, karena jika sudah terdata oleh Dinsos dan desa pasti kebagian,“ katanya.
Dia menjelaskan, bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 ini bersumber dari empat pintu, diantaranya, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah dan pemerintah desa. Maka, kata Rudi, jika ada masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, masih ada bantuan dari provinsi, jika tidak mendapat dari provinsi, masih ada pemerintah daerah, jika dari daerah tidak dapat juga maka, masih ada pemerintah desa. “Ada banyak sumber bantuan, jadi masyarakat jangan khawatir. Jika semuanya tidak dapat, Bupati Tangerang sudah mempersiapkan paket sembako untuk masyarakat,” jelasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post