BacaJuga :
SATELITNEWS.COM, SERANG – Menjelang hari raya Idul Adha, harga daging ayam di pasar tradisional yang ada Kabupaten Serang naik hingga Rp 40.000 per kilogram dari biasanya Rp 35.000 per kilogram. Kenaikan tersebut terjadi, akibat ketersediaan ayam di pasaran sedikit, sementara permintaan konsumen banyak.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang, Titi Purwitasari mengatakan, kenaikan harga daging ayam ini terjadi sejak hari Kamis (15/6) lalu.
“Harga ayam sekarang di harga Rp 40.000 per kilogram, biasanya Rp 35.000 per kilogram,” kata Titi, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (19/6/2023).
Titi menuturkan, agar harga daging ayam tersebut tidak melonjak terlalu tinggi, pihaknya akan melakukan pengawasan pasokan ayam terhadap produsen besar. Pihaknya pun akan bersinergi dengan Tim Satgas.
“Yang saya tahu untuk produsen besar ada di wilayah Cikande, sementara untuk yang segmennya kecil kecil banyak juga. Pengawasan rencananya kita lakukan pada Minggu ini, mudah mudahan pas hari raya jumlah suplaynya terpenuhi sehingga tidak ada kenaikan lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Nurmah (53), pedagang di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, mengaku, sebelum terjadi kenaikan dirinya mampu menjual daging ayam dalam sehari sebanyak satu kwintal lebih.
Namun, imbas dari adanya kenaikan harga, dirinya hanya mampu menjual daging ayam sampai 50 Kilogram setiap harinya.
“Kalau terus menerus seperti ini, gimana mau dapet untungnya coba, jualan jadi sepi terus juga kesediaan kita menjual daging ayam menurun,” ucapnya.
Kata Nurmah, adanya kenaikan daging ayam itu terjadi karena banyaknya peternakan khususnya di Kabupaten Serang yang mengalami bangkrut. Sehingga, terpaksa menjual ayam dengan harga tinggi ke para pedagang daging ayam.
“Katanya sih banyak yang bangkrut, makanya mereka jual ayamnya dengan harga tinggi ke pasaran. Tapi, enggak tau juga ya penyebab aslinya mah,” tuturnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post