SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mendapatkan jabatan baru. Dia menjadi Komisaris Utama PT Liga Indonesia Baru yang merupakan operator Liga 1 dan Liga 2.
Jabatan itu diemban kepada Zainudin Amali setelah PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2023 di Hotel Mulia Senayan, Selasa (20/6). Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh pemegang saham yakni perwakilan dari 18 klub Liga 1 dan PSSI.
RUPS itu membahas laporan keuangan, perubahan anggaran dasar perseroan, perubahan susunan pengurus perseroan, laporan Kompetisi 2022/2023, hingga proyeksi kompetisi 2023/24. Dari sisi perubahan susuna pengurus perseroan, Zainudin Amali yang mewakili PSSI ditetapkan sebagai komisaris utama. Sedangkan Sadikin Aksa yang menjadi perwakilan klub dan Muhammad Lutfi mengisi posisi komisaris.
Pada jajaran direksi juga ada perubahan. Posisi Direktur Utama masih dijabat oleh Ferry Paulus, Direktur diisi oleh Munafri Arifuddin dan Direktur Operasional diisi oleh Asep Saputra.
Zainudin Amali memberikan apresiasi dengan apa yang telah dibahas pada RUPS Tahunan 2023 ini. Termasuk dengan perubahan yang terjadi pada susunan perseroan.
“Kami dari PSSI mengapresiasi kepada jajaran komisaris dan direksi karena apa yang telah dilakukan dan akan kita perbuat sejalan dengan transformasi sepak bola nasional,” kata Zainudin.
Politisi partai Golkar ini menambahkan, ia dan jajarannya cukup serius dengan pengelolaan sepak bola di Tanah Air, membenahi tata kelola sepak bola seperti road map yang sudah dipresentasikan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir di hadapan Presiden FIFA beberapa waktu lalu.
“Harapan kita, sepak bola Indonesia bisa semakin baik. Karena kompetisi yang baik, kompetisi yang benar akan membentuk tim nasional yang baik pula. Saya sebagai Waketum PSSI ikut bersama-sama dalam proses ini, karena kita harapkan apa yang dikerjakan oleh LIB sesuai road map PSSI,” imbuh Amali.
Ferry Paulus menerima dan siap meneruskan jabatan ini dengan program-program yang telah dicanangkan. Salah satunya perubahan format kompetisi untuk lebih meningkatkan aspek kompetitif.
“Memang tujuan utamanya adalah menjadikan liga ini menjadi lebih baik menuju transformasi sepak bola Indonesia sesuai yang kita cita-citakan semua. Sesuai road map PSSI dan FIFA. Yang jauh lebih penting adalah kalau hanya perubahan direksi dan komisaris adalah hal biasa dalam korporasi. Tetapi yang terpenting adalah kompetisi disusun dengan rapi, ada kepastian jadwal, sehingga sepak bola Indonesia memiliki masa depan untuk terus berkembang, bertumbuh dan Timnas Indonesia pasti akan berprestasi,” tutur Ferry Paulus. (gatot)
Diskusi tentang ini post