SATELITNEWS.COM, LEBAK—Animo masyarakat Lebak untuk masuk sekolah negeri pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA tahun ajaran 2023/2024 cukup tinggi. Salah satunya di SMA Negeri 1 Rangkasbitung.
Namun, karena keterbatasan ruang kelas, sekolah yang berpusat di kota itu hanya menerima siswa sedikit yakni 216 siswa saja. Kepala SMA Negeri 1 Rangkasbitung, Ucu Lena Murtadewi, menyampaikan permohonannya maaf apabila siswa yang mendaftar pada PPDB SMA Negeri 1 Rangkasbitung belum terakomodir semuanya karena adanya keterbatasan.
“Kita sampaikan permohon maaf kepada masyarakat, apabila tidak bisa terakomodir. Ruang yang sedikit, jadi kami hanya menerima jumlah siswa sebanyak 216 saja,” kata Ucu Lena Murtadewi, Selasa (4/7). “Untuk kuota keseluruhan 216 siswa, tetapi dua orang diperuntukkan untuk siswa Afirmasi Papua,” timpal Ucu menegakas jumlah kuota Afirmasi.
Pendaftaran PPDB yang dimulai sejak tanggal 3 sampai 6 Juli 2023. Ucu mengungkapkan, pertama dimulai dari jalur zonasi, kedua jalur prestasi akademik dan non-akademik dan ketiga perpindahan orang tua. Sementara ruang kelas di SMA Negeri 1 Rangkasbitung yang juga terbatas. “Karena daya tampung yang terbatas, dan memiliki ruang kelas yang terbatas. Sehingga tidak bisa mengakomodir semua,” ujarnya.
Melihat animo masyarakat tinggi saat mendaftarkan anaknya ke SMAN 1, ia berharap, ada penambahan pembangunan gedung kelas yang baru. Dengan harapan bisa mengakomodir siswa dengan jumlah yang lebih banyak lagi.
“Melihat animo masyarakat yang tinggi. Mudah-mudahan ada support yah, barangkali dari Pemerintah Provinsi Banten terutama untuk menambah ruang kelas,” ujarnya. “Karena bagaimanapun, pendaftaran setiap tahun bukan makin berkurang tetapi makin terus bertambah,” katanya.
Tingginya animo masyarakat memasukan anaknya ke sekolah favorit, menurut Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, Acep Dimyati pemerintah harus mencari solusi. Begitupun kepada masyarakat, ia meminta tak harus memaksakan anaknya bisa masuk ke sekolah yang notabenennya tidak masuk kriteria persyaratan.
“Tak dipungkiri orang tua menginginkan anaknya sekolah di sekolah favorit, tapi kalau hal itu tidak memungkinkan dalam persyaratan saya harap orang tua bisa mencari solusi memasukan anaknya di sekolah terdekat,” kata Acep. “Penambahan ruangan saya kira bagus agar bisa mengakomodir jumlah siswa lebih banyak. Setiap tahun ruangan menjadi alasan pihak sekolah membatasi jumlah penerimaan siswa baru,” ujarnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post