SATELITNEWS.COM, JAKARTA – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengajak para milenial dapat menggunakan hak pilih secara rasional dalam Pemilu 2024. Milenial jangan terjebak memilih atas dasar afeksi, politik identitas, dan romantisme masa lalu yang digunakan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk meraih kekuasaan.
“Kita harus membuat masyarakat, khususnya para Gen Z, sadar bahwa martabat tidak bisa direduksi dengan uang dan identitas. Menjadi bermartabat berarti mereka benar-benar bisa memilih atas dasar pikiran sehat,” ucapnya, dalam Seminar Kebangsaan Bertajuk “Pemilu untuk Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, di Yogyakarta, belum lama ini.
Pria yang akrab disapa Romo Benny melanjutkan, sebagai agen perubahan, mahasiswa dapat memberikan contoh dan edukasi politik kepada masyarakat di sekitarnya. Para peserta seminar dapat memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana cara memilih pemimpin.
“Misalnya dengan metode analisa kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) pada setiap calon calon pemimpin yang akan dipilih. Sehingga didapatkan pemimpin yang benar-benar efektif dan mampu bekerja sesuai ekspektasi masyarakat,” imbuhnya.
Mengakhiri paparannya, Benny menyatakan, berkualitas atau tidaknya Pemilu tergantung kepada masyarakatnya. Jika masyarakat berkualitas, hasil Pemilu akan berkualitas.
Dia menjelaskan, bonus demografi yang akan diraih Indonesia merupakan modal berharga untuk pembangunan. Jika masyarakat bisa menjaga pemilu dan pemerintahan damai, maka dalam 10-15 tahun lagi Indonesia bisa menjadi negara maju.
“Karenanya, kita tidak boleh menjadi reaktif dan pesimis. Pemilu adalah panggilan kita semua untuk melaksanakan tugas mulia mencapai cita-cita kemerdekaan. Walau upaya tersebut tidak dapat diraih dengan singkat, namun kita harus jaga agar tetap berlangsung dengan damai dan berkualitas,” tutupnya, dalam acara yang dihadiri 100 orang tersebut. (rm)
Diskusi tentang ini post