SATELITNEWS.COM, TIGARAKSA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Tangerang menyelenggarakan Dialog Publik bertajuk “Efektivitas Jaminan Kesehatan Nasional Provinsi Banten Pada Masyarakat Kabupaten Tangerang” di Aula Bola Sundul, Gedung Usaha Daerah (GUD) Puspemkab Tangerang, Tigaraksa, Sabtu (8/7). Melalui kegiatan tersebut, HMI mempertanyakan efektivitas JKN hingga pelayanan kesehatan masyarakat (Kesmas) di Kabupaten Tangerang.
Ketua HMI Kabupaten Tangerang, Muhammad Agus mengatakan, bahwa kegiatan dialok publik digelar untuk mempertanyakan seberapa besar Pemerintah Kabupaten Tangerang peduli terhadap kesehatan masyarakat.
Selain itu, Agus juga ingin menunjukan peran mahasiswa sebagai agent of control. Sehingga kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, kata dia, benar-benar terkontrol dan berjalan dengan baik.
“Ini merupakan bukti kehadiran HMI di tengah masyarakat. Guna mendukung masyarakat untuk mendapatkan kesempatan kesehatan yang sama di Kabupaten Tangerang,” kata Agus kepada Satelit News, Sabtu (8/7).
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid mengatakan, dalam hal kesehatan, tentunya Pemerintah Kabupaten Tangerang sangat peduli dan serius dalam hal itu. Dirinya menegaskan, itu bisa dibuktikan dalam hal anggaran.
Kata pria yang akrab disapa Rudi ini, dalam aturan pusat, batas minimal penggunaan anggaran untuk kesehatan sebesar 10 persen dari APBD. Namun Pemerintah Kabupaten Tangerang, saat ini memberikan anggaran lebih dari 10 persen, yaitu sebesar 24 persen dari APBD yang kurang lebih sekitar Rp 6,26 triliun.
Selain itu, saat ini Kabupaten Tangerang akan memiliki 4 RSUD, diantaranya Pakuhaji, Balaraja, Kabupaten Tangerang, dan RSUD Tigaraksa yang saat ini dalam proses pembangunan.
“Kita juga memiliki Puskemas-puskesmas yang sudah sangat baik di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang, yaitu 29 kecamatan,” tanya.
Lanjut Sekda, Pemerintah Kabupaten Tangerang ini memiliki beberapa program unggulan, diantaranya religius, cerdas, sejahtera dan Sehat. Maka, katanya keempat komponan tersebut membutuhkan kesehatan.
“Kita memiliki program unggulan. Dan kesemuanya tentu membutuhkan kesehata. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang sangat serius dalam perihal kesehatan,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Ahmad Muchlis menambahkan, bahwa saat ini BPJS mulai banyak berbenah dan juga mulai efektivitas dalam hal manajemen. Bahkan, kata dia, bagi masyarakat miskin, biaya pengobatannya telah digratiskan, baik di tingkat Puskesmas hingga rujukan ke RDUD.
“Syaratnya hanya satu, harus memiliki identitas Kabupaten Tangerang. NIK nya harus ada. Bagi, masyarakat yang mampu saja, obat-obatan di Puskesmas saat ini sudah sangat murah dan berkualitas. Bahkan (harga obatnya) bisa lebih murah dibandingkan harga parkir,” ujarnya.
Muchlis juga berharap, mahasiswa di Kabupaten Tangeranng bisa membantu untuk mensosialisasikan terkait program-program kesehatan Kabupaten Tangerang kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa mengetahui bahwa biaya kesehatan untuk masyarakat, khususnya masyarakat menegah bawah sudah sangat efisien.
“Memang, yang masih kurang adalah sosialisasinya. Karena banyak-banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post