SATELITNEWS.COM, TIGARAKSA – Seorang warga Kampung Tapos, Desa Tapos, Kecamatan Tigaraksa, yang bernama Onih (50), mengeluhkan pembangunan jalan didaerahnya. Diduga karena akibat pembangunan jalan di desa itu, tembok kontrakan miliknya retak-retak.
Onih mengatakan, perbaikan jalan yang baru dimulai beberapa hari tersebut menyebabkan tembok bangunan kontrakannya rusak. Mulai dari keretakan kecil, hingga retak parah. Menurutnya, keretakan terhadap tembok rumahnya dikarenakan adanya getaran alat penghancur coran.
“Getaran alat penghancur aspal kenceng gitu makanya pada retak,” kata Onih kepada Satelit News, Senin (10/7).
Onih mengaku sudah mengadukan masalahnya kepada pihak pengerjaan perbaikan jalan tersebut. Namun, dia ditawarkan ganti rugi yang nominalnya tidak sesuai dengan jumlah kerugian yang dialami.
“Udah kita komunikasi, kita kan minta Rp5 juta, ngeliat dari kerugian kita juga. Nah barusan justru mereka katanya cuma mau kasih Rp 3 juta,” terangnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah belum dapat menanggapi permasalahan itu. Sebab, ia mengaku tidak mengetahui adanya proyek perbaikan jalan tersebut. “Saya perlu lihat data dulu,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post