SATELITNEWS.COM, TANGSEL-Penganiayaan yang dilakukan oleh Budiyanto Djauhari terhadap istrinya sempat dipergoki oleh ibu korban Y (49). Diketahui, T (21) menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada Rabu (12/7/2023) kemarin. Peristiwa itu terjadi di Perumahan Serpong Park, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
“Pertama pelaku ketok ketok pintu kaya congkel gitu, saya di kamar belakang sama mba nah anak saya di kamar depan. pas saya buka kamar gak tahunya pelaku sudah masuk ke kamar anak saya, pas saya lihat ternyata anak saya sudah ditonjok sudah keluar darah hidungnya,” ujar Y, orangtua korban, Jumat (14/7/2023).
Melihat anaknya dipukuli, sontak Y hendak menolong anaknya yang sudah berlumuran darah pada bagian wajah. Namun, T melarang orangtua nya untuk membantunya.
“Pas saya mau tolongin anak saya marah gak mau ditolongin, dia mau nendang anak saya yang sedang hamil tapi dia sadar istrinya lagi hamil,” katanya.
Saat itu, kata Y, meski dirinya sudah mencoba untuk melerai, tetapi tidak ditanggapi oleh menantunya tersebut. Anaknya mencoba untuk menyelamatkan diri, namun saat hendak keluar melalui jendela, T tergencet dan ditarik paksa.
“Disitu posisinya anak saya sudah hancur (babak belur), yaudah saya bilang akhirnya maunya gimana. nah anak saya terus keluar dari jendela eh digencet dijendela, terus dijenggut kepalanya,” sebutnya.
“Akhirnya saya keluar minta tolong sama warga, disitu warga pada nanya kenapa bu, terus saya bilang anak saya digebukin sama suaminya sampai berdarah-darah. Akhirnya satpam datang terus bapak bapak yang lain, tapi pelaku masih ngomel ngomel ya mungkin karena saya laporin, tapi kan anak saya digebukin udah bonyok berdarah darah ya saya minta tolong,” sambungnya.
Pantauan di lokasi, nampak tempat kejadian perkara yang merupakan rumah satu lantai berwarna pink itu nampak sepi. Terlihat tidak adanya aktivitas. Menurut keterangan warga sekitar, korban telah diungsikan.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berinisial T menjadi korban penganiayaan oleh suaminya sendiri Budiyanto Djauhari di Perumahan Serpong Park, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Yang lebih mirisnya lagi, T tengah mengandung buah cintanya yang sudah memasuki usia 4 bulan.
Peristiwa tersebut membuat orangtua T syok, Marjali (55) tidak menyangka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menimpa anak perempuannya. Marjali tidak mengetahui pasti apakah perlakuan tersebut kerap diterima oleh anaknya atau tidak.
“Jam 4 ada telpon, minta tolong minta tolong ‘tolong pak ade engga kuat’ langsung saya meluncur ke tkp. Saya sampai disana langsung dijelasin sama rw,” ujar Marjali saat dimintai keterangan, Jumat (14/7/2023).
Saat itu, kata Marjali, para warga sangat geram. Pasalnya, pelaku yang tidak lain suami korban malah menantang saat diamankan.
“Sampe warga juga rasa rasa sensi. Si pelaku masih ngotot dengan alasan ini urusan keluarga, tapi urusan keluarga inikan sampe menganiaya sampe babak belur. Nah itu kan bukan urusan keluarga, tapi urusan penganiayaan,” ungkapnya.
“Disitu baru saya mendidih otak saya, cuma saya diredakan oleh warga. Orang tua mana yang Terima anaknya digituin dari suaminya sendiri. Tapi sifatnya brutal arogan yang saya tidak sukai itu sampai akhir hayat saya,” sambungnya.
Kata Marjali, peristiwa itu terjadi pada Rabu (12/7/2023) pagi. Marjali mengatakan, anaknya tidak pernah menceritakan ada atau tidaknya masalah didalam rumah tangganya. Pasalnya, malam sebelum kejadian, dirinya bertemu dengan sang anak.
“Rabu pagi kejadian subuh. Selasa malem sama saya ngobrol, karena sudah malem saya suruh pulang sama kakaknya. Dia cerita cerita kebaikan saja, namanya anak sama orangtua. Gada yang mencurigakan,” ungkapnya.
Saat ini, tambah Marjali, anaknya sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, hanya saja saat ini dibawa pulang ke rumah dan hanya bisa berbaring di kasur lantaran terbentur dengan biaya.
“Sebenarnya dari rumah sakit, karena memang ada biaya biaya yaudah dibawa pulang ke rumah. Diapun sekarang mengangkat badan dari kasur juga posisinya lagi ga mampu karena sangat parah,” pungkasnya.
Sementara, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel IPDA Siswanto membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, pihaknya tengah menangani laporan tersebut. “Iya itu ada udah di laporkan sudah ditangani sudah ditindak lanjuti,” pungkasnya. (Eko)
Diskusi tentang ini post