SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Aksi pemalakan yang dilakukan dua orang pemuda kepada salah seorang pedagang nasi goreng terjadi di Jalan Sandong Raya, Pondok Pucung, Karang Tengah, Kota Tangerang, Sabtu (22/7/2023) malam hari. Aksi tersebut direkam oleh salah satu pembeli yang saat itu melihat langsung dan viral di media sosial.
Dalam rekaman itu terlihat dua orang pemuda tengah meminta jatah yang mengatasnamakan dari pihak RW kepada salah satu pedagang. Namun pedagang yang berinisial S itu enggan memberikan uangnya pasalnya S telah membayar iuran kepada pihak RT. Kesal karena tidak dikasih uang, pelaku lalu menarik baju pedagang tersebut dan terlihat saling cekcok.
“Jadi dua pemuda itu minta iuran keamanan atas nama RW, cuma kan kita udah ikut ke pihak RT, makannya suami saya enggak kasih ke pelaku itu. Kita juga udah buat laporan ke RT dan kata RT-nya kalau ada yang minta jatah enggak usah dikasih”, ungkap Eis, istri pedagang nasi goreng saat dikonfirmasi SatelitNews.Com, Minggu (23/7/2023).
Kata dia, pada saat kejadian dirinya sedang di atas ruko menjaga anak-anaknya. Lalu dirinya mendengar gebrakan meja dan turun kebawah untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. “Pas saya turun ke bawah, kedua pemuda itu udah mau cabut, terus salah satu pembeli yang sempat merekam pemalakan itu kemudian cerita sama saya, katanya suami mba tadi dipalak, terus dia bilang, tenang aja mba udah saya videoin,”katanya.
Menurutnya, kedua pelaku tersebut kerap kali memalaki suaminya dengan dalih iuran RW, iuran pengajian dan yang terakhir pelaku meminta jatah THR dengan membawa kertas kuitansi. “Pas terakhir minta itu waktu Lebaran kemarin dia ke sini. Alasannya buat pengajian atau minta uang THR sambil membawa kuitansi gitu,”ucapnya.
Padahal menurutnya, kedua pelaku itu kerap kali membeli nasi goreng di tempatnya dan apabila pelaku itu kekurangan uang, suaminya tetap memberikan nasi goreng itu kepadanya tanpa meminta kekurangan uang tersebut. “Padahal ya itu pelaku suka beli nasi goreng di sini, terus kadang kalau dia kekurangan uang tetep dibuat dan dikasih nasi goreng itu,”ujarnya.
Pedagang lainnya yang enggan disebutkan namanya, mengatakan dirinya pernah dipalak oleh orang pemuda yang sama. Dirinya menyebut bahwa pemuda itu kerap kali menongkrong di area tersebut. “Saya juga pernah waktu pertama kali dagang disini, sekali tuh, terus saya kasih tapi saya bilang kalau sekali lagi malak ke sini saya laporin ke polisi nih. Nah setelah itu dia engga berani malak saya lagi,”sebutnya.
Menurutnya, ketika pelaku meminta jatah kepada para pedangang alasannya bermacam-macam seperti untuk pengajian, THR ataupun uang keamanan dan pelaku selalu membawa kuitansi. “Pemuda itu suka minta kadang buat pengajian dengan menunjukan kuitansi gitu. Bahkan pernah ada pedagang sini yang hampir ditusuk karena enggak ngasih ke pemuda itu,”ucapnya.
Sementara Kapolsek Ciledug, AKP Diorisha mengatakan saat ini pihaknya tengah mendalami peristiwa tersebut dan meminta keterangan dari pihak korban. “Untuk sementara masih diambil keterangan dari pihak korban,”tukasnya. (mg05)
Diskusi tentang ini post