SATELITNEWS.COM, CILEGON – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon menghimbau kepada penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 yang ada di kelurahan dan kecamatan yakni anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) harus menjunjung tinggi sikap Integritas dan Netralitas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 14 Februari 2024 mendatang.
Hal itu dikatakan Koordinator Divisi (Kordiv) Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Kota Cilegon, Nunung Nurjanah saat ditemui di kantornya, Senin (24/7).
“Ketika kita diamanatkan menjadi penyelenggara pemilihan umum, maka kita perlu menjunjung tinggi integritas dan bersikap netral yang pernah rekan-rekan tandatangani dan amanahi baik di tingkat PPK maupun PPS, karena tanpa disadari apabila kita melanggar yang diamanatkan maka bisa mencederai peserta pemilihan umum,” kata perempuan lulusan magister Ilmu Administrasi/Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ini.
Perempuan kelahiran Pandeglang ini menambahkan, contoh kecil yang dianggap merusak integritas dan netralitas diantaranya memasang foto profil dengan mengacungkan jari, atau foto bersama dengan peserta pemilihan umum di media sosial dan melakukan kegiatan setiap hari menggunakan fasilitasi atribut partai.
“Contoh kecil yang dianggap melanggar integritas dan netralitas seorang penyelenggara pemilihan umum, seperti memasang foto profil dengan mengacungkan jari atau foto bersama dengan peserta pemilihan umum di media sosial dan melakukan kegiatan setiap hari menggunakan fasilitasi atribut partai,” tuturnya.
Sehingga untuk menghindari permasalahan kecil menjadi besar, dirinya mengharapkan anggota PPK atau PPS sebagai penyelenggara pemilihan umum harus berhati-hati dalam bermain media sosial atau gaya berfoto untuk menghindari persepsi buruk dari sejumlah masyarakat.
“Kita sama-sama mengharapkan anggota PPK atau PPS sebagai penyelenggara pemilihan umum harus berhati-hati dalam bermain media sosial atau gaya berfoto untuk menghindari persepsi buruk masyarakat,” tandasnya. (bnn)
Diskusi tentang ini post