SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, belum berjalan optimal.
Hingga saat ini, baru ada dua ribu hektar lahan petani yang ikut mendaftar sebagai anggota.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Uun Junanda mengatakan, secara keseluruhan lahan pertanian di Pandeglang lebih dari 56 ribu hektar.
Namun, yang tercatat sebagai anggota AUTP baru dua ribu hektar. Padahal, kata dia, tahun 2022, Pandeglang ditargetkan 20 ribu hektar lahan oleh Pemerintah Pusat.
“Belum sampai satu persen yang mengikuti program AUTP, padahal kalau terjadi bencana, para petani bisa mendapatkan ganti rugi atas lahan yang terkena dampak bencana. Kalau tidak ikut dalam program itu, para petani tidak bisa mendapatkan ganti rugi sam sekali,” kata Uun, Kamis (27/7/2023).
Uun mengakui, kurang diminatinya program tersebut. Dia menduga, persoalan itu muncul akibat kurangnya kesadaran dan pemahaman para petani dalam hal asuransi lahan pertanian.
“Nah kesadaran petani kurang, padahal kita sudah sering sosialisasikan. Padahal, kalau mereka mengikuti program itu, banyaklah manfaat yang bisa mereka dapatkan,” tambahnya.
Uun menerangkan, setiap satu hektare lahan pertanian yang diasuransikan bakal mendapatkan dana ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektar per masa tanam.
“Kalau terjadi gagal panen, baik itu akibat kekeringan atau serangan hama, itu nantinya dicover atau diganti dengan uang sebesar Rp 6 juta per hektare per masa tanam. Itulah manfaat yang bisa para petani dapatkan,” tambahnya.
Menurut Uun juga, untuk mengikuti program tersebut tidak terlalu sulit karena Pemkab Pandeglang telah ikut membantu mengurangi biaya masuk program asuransi hingga 80 persen.
“Program asuransi usaha tani padi itu para petani bayar premi cukup Rp180 ribu per hektare per masa tanam, itu yang tidak disubsidi. Nah, program itu sudah kita subsidi sebesar 80 persen atau sebesar Rp144 ribu, sehingga petani tinggal bayar Rp 36 ribu saja,” pungkasnya.
Uun menyarankan kepada para petani, yang belum mengikuti program tersebut agar segera mendaftar, karena bisa mendatangkan banyak manfaat.
“Masih banyak yang belum terisi, kalau mau mendaftar masih bisa. Program asuransi ini sangat penting, karena bisa membantu para petani yang mengalami gagal panen,” tuturnya.
Sementara, Ketua DPRD Pandeglang Tb Udi Juhdi, meminta kepada instansi terkait agar terus melakukan sosialisasi dan pemahaman mengenai program asuransi tani kepada para petani.
Tujuannya, agar para petani bisa mendapatkan kompensasi atas tanaman mereka yang gagal panen akibat bencana.
“Harus terus diberikan pemahaman, karena bagaimanapun para petani harus menjadi perhatian utama, apa lagi banyak kendala menjadi petani. Nah, kegagalan panen merupakan hal paling menakutkan bagi mereka, makanya dengan asuransi tani diharapkan bisa membantu mereka,” imbuhnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post