SATELITNEWS.COM, JAKARTA–Pemerintah mulai menggarap proyek Jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg sepanjang 38,6 kilometer. Dimulainya proses pembangunan jalan tol tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian pengusahaan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jakarta, Selasa (1/8).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan proyek ini diprakarsai PT Duta Graha Karya dengan nilai investasi sebesar Rp 23,22 triliun. Pembangunannya dilaksanakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha atau unsolicited project. Tol ini direncanakan akan memiliki 7 interchange, 2 junction, dan 1 on ramp. Selain itu, akan terdapat 4 jembatan dan 5 underpass.
“Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg ini full investasi PT Duta Graha Karya. Penandatanganan ini baru awal dari hasil penetapan pemenang lelang,” ungkap Basuki saat menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Kamal–Teluknaga–Rajeg di Kantor Kementerian PUPR, Selasa (1/8).
Menteri PUPR menyatakan proyek ini merupakan sistem jalan tol di koridor Jawa sebelah Barat untuk pengembangan wilayah ekonomi. Jalan tol ini nantinya akan memperlancar jalur logistik menuju Pelabuhan Merak di Provinsi Banten.
“Kalau dilihat jalurnya jalan tol ini akan tembus ke Jalan Tol Jakarta-Merak, sehingga nanti mudah-mudahan yang dari Barat tidak perlu lewat Jalan Tol Dalam Kota Jakarta,” kata Basuki.
Menteri Basuki berharap, dalam pelaksanaan pembangunan agar kontraktor memperhatikan kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan. Dirinya juga berpesan agar konsultan pembangun untuk mengecek lagi lebih teliti agar pembangunan bisa dilaksanakan dengan tepat alias terkelola dengan baik.
“Jalur jalan tol ini melewati daerah pantai, pasti banyak tanah lunak, harus ada ketelitian dalam penelitian geologi tanah,” imbuh Basuki.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir menjelaskan, pembangunan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg bertujuan untuk mengembangkan kawasan Kabupaten Tangerang bagian Utara.
“Untuk Seksi 1 hingga 4 mulai dari Jalan Tol Sedyatmo hingga Kohod ditargetkan akan selesai konstruksinya dan dioperasikan pada tahun 2025, selanjutnya untuk Seksi 5 hingga 8 dari Kohod hingga Rajeg ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2026,” ujar Munir.
Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg memiliki 8 Seksi yakni Seksi 1 (Sedyatmo-Kosambi) 6,7 kilometer, Seksi 2 (Kosambi-Teluknaga) 3,7 kilometer, Seksi 3 (Teluknaga-Tanjung Pasir) 3,1 kilometer, Seksi 4 (Tanjung Pasir–Kohod) 3,65 kilometer. Kemudian, Seksi 5 (Kohod–Surya Bahari) 5,15 kilometer, Seksi 6 (Surya Bahari–Pakuhaji) 5,5 kilometer, Seksi 7 (Pakuhaji–Mauk) 5,1 kilometer, dan Seksi 8 (Mauk–Rajeg) 5,7 kilometer.
Sementara itu Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar yang turut menyaksikan penandatanganan tersebut mengungkapkan Pemprov mendukung sepenuhnya pembangunan jalan tol. Dia menyatakan Pemprov Banten akan memberikan kemudahan sesuai kewenangan yang dimiliki.
“Kami juga intens berkomunikasi dengan Pj Gubernur Jakarta dalam rangka mengakselerasi pembangunan. Menjadi daya dukung Jakarta dan Banten,” tambahnya.
Dikatakan, terkait penetapan lokasi, Pemprov Banten sudah menyelesaikan kelengkapan administrasi penetapan lokasi Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg.
“Jadi dimudahkan. Akan terus kita kawal juga dalam pelaksanaannya,” ungkap Al Muktabar.
“Mudah-mudahan segala ikhtiar kita ini menjadi bagian dari melaksanakan tugas dan dedikasi kita kepada bangsa dan negara. Banten Maju, Indonesia Maju,” pungkasnya. (gatot)
Diskusi tentang ini post