SATELITNEWS.COM, LEBAK—Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga Lebak. Salah satunya di Kampung Paja Margaluyu, Desa Paja, Kecamatan Sajira. Mereka rela antre untuk mendapatkan air bersih di sebuah sumur karena kekeringan mulai melanda wilayah setempat.
Berdasarkan informasi, kekeringan yang melanda wilayah tersebut bukan kali pertama terjadi melainkan setiap musim kemarau. Untuk mendapatkan air bersih, mereka selalu mengandalkan sumur resapan di aliran Sungai Cilutung sebagai penyambung kebutuhan air sehari-hari khususnya untuk memasak dan minum. Namun, kata mereka, untuk mendapatkan air bersih itu, harus menempuh jarak sekitar 1 Kilometer dari permukiman penduduk.
Lilis, warga sekitar mengatakan, hampir setiap tahun saat musim kemarau di Kampung Paja Margaluyu, harus mengambil air bersih di sumur resapan yang dibuat secara swadaya oleh masyarakat. “Kalau air sungai normal ya sumur resapan tersebut pastinya akan terendam, karena letak sumur berada tepat di tengah Sungai Cilutung. Tapi jika saat musim kemarau seperti ini, warga akan menggali lagi sumur resapan tersebut,” kata Lilis, Minggu (06/08/2023).
Menurut Lilis, kekeringan di Desa Paja sudah berlangsung sekitar 2 bulan. Ia bersama warga lainnya kesulitan air bersih khususnya untuk memasak dan minum khususnya di musim kemarau. Setiap tahun pula warga selalu swadaya membuat sumur resapan sebagai langkah menyambut hidup.
“Kalau untuk mandi dan mencuci warga biasanya mengambil dari sumur resapan ini, tapi kalau untuk masak dan minum warga mengambilnya dari mata air yang satunya lagi, itupun airnya kecil banget. Sehingga warga yang akan mengambil air harus mengantre,” ujarnya.
Warga lainnya, Maemunah, hampir setiap tahun di Desa Paja mengalami kekeringan dan warga pun harus rela berjalan untuk bisa mendapatkan air bersih karena sumur yang berada di rumah-rumah warga kering. “Di Kampung Paja Margaluyu ini sumber mata air hanya ada di Sungai Cilutung. Ya sekitar 1 Kiloan menuju lokasi. Ya mau tidak mau kami harus kesana untum mendapatkan air bersih,” ungkapnya.
Namun, kata Maemunah, sumur resapan yang dibikin oleh warga hanya bisa dipakai untuk mandi dan mencuci saja, sedangkan untuk minum dan masak warga harus mengambil dari mata air yang lain,” ucapnya. Ia berharap, agar pemerintah bisa memberikan bantuan air bersih bagi warga Desa Paja. Karena tanpa air bersih warga sangat sengsara. “Saya atas nama warga memohon bantuan kepada pemerintah untuk segera memberikan bantuan air bersih kepada warga,” katanya.
Menangapi hal itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama mengimbau kepada atau pemerintah desa untuk mengajukan permohonan air bersih. “Dampak musim kemarau ini memang sudah dirasakan warga Lebak, tercatat di kita sudah 7 desa mengajukan permohonan air bersih lantaran diliayah tersebut warganya susah mendapatkan air bersih,” pungkasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post