SATELITNEWS.COM, LEBAK—Puluhan PKL di Rangkasbitung Kabupaten Lebak kembali melakukan aksi demo pada Rabu (09/08/2023). Aksi unjuk rasa lanjutan digelar lantaran hingga saat ini mereka belum juga mendapat jawaban atas aspirasi mereka agar akses menuju Pasar Rangkasbitung melalui jalan RT Hardiwinangun kembali dibuka. Mereka mengaku tidak akan berhenti sampai tuntutan terpenuhi.
Salah seorang pedagang Haris menegaskan, aksi demo mendesak pemerintah untuk membuka kembali akses menuju pasar Rangkasbitung bukan tanpa alasan. Sebab, sejak ditutupnya sebidang jalan RT Hardiwinangun – Tirtayasa, omzet penjualannya menurun drastis. “Kita akan terus turun ke jalan sampai tuntutan terpenuhi. Ini menyangkut nasib keluarga kami,” tegas Haris.
Pria yang sehari-hari berjualan es campur ini mengatakan, kebijkana pemerintah menutup sebidang jalan jelas merugikan masyarakat kecil khususnya pedagang di wilayah setempat. Sebab, kata Haris pedagang yang berada di wilayah itu sangat bergantung pada mobilitas warga yang keluar masuk baik ke pasar maupun ke stasiun kereta api. Namun, kata Haris sejak ditutup mobilitas warga sepi karena angkutan umum atau kendaraan pribadi tidak ada yang melintas.
“Ini (kebijakan) sangat tidak adil bagi kami (PKL Jalan Hardiwinangun), karena dampak pasca penutupan sudah membuat omzet menurun drastis,”terangnya. “Tolong kepada pemerintah baik daerah maupun pusat untuk mempertimbangkan nasib kami. Kami punya keluarga yang harus dinafkahi, dan kami menggantungkan nasib dari jualan ini,” timpal Haris.
Senada dikatakan pedagan lainnya Deni mengatakan, pemerintah tidak punya hati terhadap masyarakat kecil. Pemerintah dianggap tidak memperhatikan nasib pedagang atas kebijakan penutupan sebidang jalan ini. “Pertimbangkan kembali kebijakan ini. Ini menyangkut hajat perut kami sebagai pedagang. Kami tidak lunya penghasilan lain selain menjadi pedagang,” ujarnya.
Sebelumnya, Asisten Daerah (Asda) I Bidang Pemerintah dan Kesra Lebak, Alkadri menegaskan itu sudah kebijakan dan keputusan pemerintah. Kendati demikian pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pimpinan terkait aspirasi pedagang. “Itu (penutupan) sudah menjadi keputusan, kebijakan pemerintah. Menutup akses perlintasan itu bukan tanpa pertimbangan, bukan ditutup tapi dialihkan ke jalur lain,” kata Alkadri. (mulyana)
Diskusi tentang ini post