SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Meski tidak dapat menunaikan ibadah haji tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) memastikan dana ibadah haji milik 2.048 calon jamaah haji (Calhaj) asal Kabupaten Tangerang tetap aman. Bahkan Calhaj bisa mengambil dananya secara utuh, jika membatalkan diri secara pribadi untuk berangkat.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, Dedi Mahfudin mengatakan, tahun ini ibadah haji ditidakan, karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan akibat dampak Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Menurutnya, pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441 H/ 2020 M.
“Bahwa ini adalah pilihan terbaik walaupun pahit. Ada 2.048 calon jamaah haji asal Kabupaten Tangerang tahun ini batal berangkat, karena ditiadakan akibat dampak Covid-19. Bagi Calhaj yang tidak berangkat dan sudah melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tidak perlu khawatir, yakinlah aman uangnya,” ungkap Dedi kepada Satelit News, di ruang kerjanya, Rabu (3/6).
Menurut Dedi yang juga mantan Kepala Kantor Kemenag Kota Tangerang ini, Bipih tetap aman karena dikelola oleh badan pengelola keuangan haji dan itu independent. Artinya kata dia, tidak dikelola oleh Kementerian Agama (Kemenag). Kata dia, hal ini perlu diketahui oleh semua pihak. Selain itu, berdasarkan keputusan presiden, besaran Bipih tahun 1441 H/ 2020 M, untuk wilayah Banten yang masuk Embarkasi Jakarta yakni Rp34.772.602.
“Bagi calon jamaah haji yang tertunda sekarang, itu akan diberangkatkan pada tahun depan yakni 2021, selama mereka tidak membatalkn diri secara pribadi. Kan bisa saja membatalkan diri, karena apriori atau dibatalkan karena ada musibah meninggal atau sakit parah. Itu bisa ditarik atau diambil dananya lagi, full tidak ada pengurangan,” jelasnya.
Lanjut Dedi, saat ini Kemenag Kabupaten Tangerang terus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa adanya kebijakan tidak ada pemberangkatan ibadah haji tahun ini. “Kita juga sudah coba bicarakan dengan para kelompok bimbingan, juga sudah disampaikan kepada Kepala KUA dan Kepala Madrasah Negeri, bahwa ini harus disampaikan kepada masyarakat,” jelasnya.
Dedi pun meminta kepada para calon jamaah haji agar lebih bersabar hingga tahun depan. Ia pun mengakui, hal ini tidak mudah karena rata-rata calon jamaah yang akan berangkat hari ini dan terdaftar di Kemenag itu sudah menunggu di atas 6 tahun, yakni antara rentang waktu 8 sampai 10 tahun menunggu keberangkatan.
“Saya memohon maaf kepada seluruh khalayak Kabupaten Tangerang yang sudah menanti begitu lama. Ini bukan keinginan kita, tapi kondisi dan situasi yang membuat hal seperti ini,” imbuhnya.
Dedi yang baru bertugas di Kabupaten Tangerang pada Bulan Ramadan ini menambahkan, dari total 2.048 calon jamaah haji ini terdiri dari laki-laki 928 orang dan perempuan 1.120 orang. Menurutnya, calon jamaah tertua ada satu orang berusia 111 tahun dan calon jamaah termuda ada satu orang berusia 18 tahun.
“Kebetulan manasik haji itu belum diberikan ke masyarakat, yang sudah melaksanakan manasik haji itu di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang sudah ada izin operasional remsinya dari Kemenang. Memang kalau dari program pemerintahnya belum sampai dilaksanakan, terlanjur PSBB dan tidak boleh ada kerumunan. Mungkin tahun depan sebelum keberangkatan,” terangnya.
Apakah sudah ada Calhaj yang divaksin, Dedi mengaku sudah ada yang mulai divaksin saat Ramadan kemarin. Hal itu sebagai bentuk antisipasi, jangan sampai nanti secara mendadak berangkat namun belum divaksin. “Jadi tidak boleh berangkat ke tanah suci kalau jamaah belum divaksin. Harus divaksin untuk menghindarkan diri dari virus miningitis,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post