SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Puluhan sopir angkot jurusan Poris Plawad-Selapajang melakukan aksi demo di depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Senin (14/08). Kondisi itu dipicu akses jalan di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing macet hingga 1 Kilometer.
Kemacetan itu terjadi lantaran adanya antrean truk sampah dan alat berat lainnya yang terparkir di pinggir jalan di sekitar TPA. Sehingga pada saat jam sibuk, menimbulkan kemacetan yang panjang karena akses jalan yang sempit.
Koordinator lapangan aksi demo, yakni Jarot mengatakan aksi itu buntut kekesalan para sopir angkot yang memuncak. Kemacetan itu kerap kali terjadi. Namun untuk hari ini kemacetannya sangat panjang hingga akhirnya sebanyak 51 sopir melakukan aksi demo.
“Karena tadi pagi itu sekitar jam 08.00 WIB terjadi kemacetan panjang hingga kurang lebih 1 Kilometer dan para sopir angkot kesal karena harus menunggu 2 jam lamanya akibat kemacetan itu,”ungkapnya. Katanya, akibat dari kemacetan itu pun membuat penghasilan para sopir angkot berkurang, sehingga supir angkot menuntut ganti rugi ke pihak DLH Kota Tangerang sebesar 200 ribu per armada. “Tadi kita juga sudah berdialog sama pihak DLH untuk mencari solusi dan katanya sih ada alat berat yang rusak dan nanti akan segera diperbaiki,”ucapnya.
“Pihak DLH juga mau mengganti rugi dan kesepakatannya tadi per angkot mendapatkan Rp 100 ribu. Terus karena yang ikut 51 sopir jadi tadi pihak DLH ngasih total Rp 5,1 juta,”sambungnya. Ia dan para sopir lainnya berharap agar tidak ada lagi kemacetan di TPA Rawa Kucing. Sebab adanya kemacetan panjang membuat penghasilan para sopir berkurang. “Sebenernya enggak cuma para sopir aja yang terdampak, anak-anak sekolah dan pekerja pun akhirnya jadi telat masuk karena kemacetan itu dan harus berlama-lama mencium bau sampah di TPA Rawa Kucing”ujarnya.
Sementara Kepala UPT TPA Rawa Kucing, Risdiana menyebut kemacetan jalan di sekitar TPA Rawa Kucing memang sering terjadi namun kali ini terjadi kemacetan panjang karena adanya kontainer yang melintas. “Jadi karena memang ada antrean truk sampah di pinggir jalan kemudian ada kontaner yang melintas sehingga timbulah kemacetan itu,”ungkapnya.
“Kemarin itu sebenarnya lancar-lancar aja, cuma hari ini karena ada kontainer lewat sehingga timbul lah kemacetan yang parah,”sambungnya. Selain itu, lanjut dia, sebenarnya sudah ada petugas keamanan yang bertugas di TPA tersebut. Namun pada saat itu sekuriti tersebut tidak mengenakan seragam, sehingga para supir angkot yang demo itu menganggap tidak ada petugas yang berjaga di situ. “Tadi sekuritinya itu lagi makai baju bebas, tapi tadi udah kita panggil dan kita tegur untuk memakai seragam kalau sedang bertugas,”katanya.
Lanjut Risdiana, pihaknya sudah berdialog dengan pihak sopir angkot untuk mencari solusi agar tidak kemacetan itu tidak terulang kembali. “Yang pertama itu nanti kita akan menambah pasukan, yang kedua, para sopir angkot sih maunya truk sampah itu antrenya di jalur sebelah kiri aja, kalau kemarin kan dari arah kanan dan kiri. Kemudian kalau terjadi kemacetan parah lagi, cepat diantisipasi,”tandasnya. (mg05)
Diskusi tentang ini post