SATELITNEWS.COM, LEBAK—Kekeringan melanda wilayah Kabupaten Lebak terus dirasakan sejumlah petani sawah. Bahkan berdasarkan catatan BPBD Lebak, tercatat 50 hektare terancam puso alias gagal panen.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, hasil rapat koordinasi dengan relawan yang tersebar di 28 kecamatan ada sekitar 50 hektare sawah yang terancam puso dampak kekeringan.
“Kemarin sudah koordinasi dengan Dinas Pertanian, ada berapa luasan yang kekeringan, masih terus dihitung. Tetapi Informasi yang didapat, untuk sementara ada sekitar 50 hektare sawah yang dilaporkan oleh relawan-relawan kami,” kata Febby, Senin (14/08/2023).
Dampak El Nino, kata Febby terus disikapi pemerintah daerah. Bahkan, BPBD sendiri terus berupaya mendistribusikan air bersih bagi masyarakat yang terdampak. “Masih 12 desa yang sudah melaporkan wilayahnya kesulitan air bersih. Kita juga sudah tindaklanjuti dengan mendistribusikan air tersebut,” ujar Febby.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat mengatakan, dalam mengantisipasi dampak kekeriangan dan gagal panen pada petani pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Lebak. Saat ini ada empat kecamatan di Lebak yang terancam puso karena dampak El Nino yang terjadi tahun ini.
“Memang yang sudah mendekati El-Nino itu di Kecamatan Maja dan untuk daerah lain yang berpotensi yakni di Kecamatan Cibadak, Gunungkencana, Wanasalam, jadi itu beberapa daerah yang terdampak. Memang semuanya berpotensi tetapi memang berdasarkan pengamatan tahun-tahun yang lalu jadi itu titik menjadi langganan kemarau,” kata Rahmat. “Kita sudah mengirim surat edaran, ke Gapoktan dan juga petani agar mewaspadai, kita juga sedang mengusahakan untuk bantuan pompa air untuk para petani,” kata Rahmat.
Rahmat menyampaikan, sudah berkoordinasi ke Pemerintah Provinsi Banten dan BPBD Lebak semoga ada bantuan pompa air. “Jadi mudah-mudahan ada bantuan untuk pompa, karena pompa juga harus ada sumber air, kalau misalnya ada sumber air untuk dimanfaatkan kita bisa gunakan pompa tersebut,” ucapnya.
Distan Lebak sedang memberikan alternatif dan solusi kepada para petani untuk mengganti tanaman padi. Hal itu seiring dengan kondisi saat ini wilayah yang kesulitan mendapatkan suplai air. “Di sisi itu kita sedang menyiasati, dan kepada para petani agar menunda terlebih dahulu atau menganti tanaman dengan yang tahan,” imbuhnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post