SATELITNEWS.COM, RANGKASBITUNG—Untuk menyempurnakan proyek perubahan untuk pembangunan di Kabupaten Lebak, Bupati Iti Octavia Jayabaya mengusulkan dua program, yaitu rain harvesting atau permanenan air hujan serta desalinasi pemanfaatan air laut sebagai air minum.
Usulan tersebut disampaiknya di sela kegiatan rapat optimalisasi pemanfaatan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan dengan Kementerian PUPR secara daring melalui video conference, di kediaman Bupati Lebak, Rabu (3/05).
Menurut Iti, usulan tersebut merupakan dua hal untuk menjadi catatan penyempurnaan proyek perubahan dalam meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan lingkungan.”Kami sampaikan hal ini karena Kabupaten Lebak pada bagian selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Sehingga Kabupaten Lebak memiliki potensi air laut yang melimpah, dan potensi ini sangat mungkin untuk dimanfaatkan salah satunya sebagai sumber air minum melalui metode desalinasi,” ujar Iti.
Iti juga berharap, semoga aset yang dibangun oleh Ditjen Keciptakaryaan ini dapat bermanfaat secara berkesinambungan bagi masyarakat Indonesia. Dan dengan kebersamaan pembangunan ini bisa dilaksanakan dan Indonesia akan lebih baik.
“Optimalisasi pemanfaatan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan” yang digelar bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya terkait rancangan proyek perubahan, diharapkan bisa memberikan angin sabar untuk kemajuan Lebak. Rapat yang juga diikuti oleh Walikota Tangerang, Walikota Tangerang Selatan, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Banten dan beberapa Tim Efektif Rancangan Proyek Perubahan ini digelar secara lancar,” tandasnya.
Dalam vidionya, Sekretaris Dirjen Cipta Karya T. Iskandar menjelaskan, arah kebijakan utama pembangunan infrastruktur permukiman berdasarkan visium PUPR di fokuskan untuk pemenuhan akses terhadap air minum, dan sanitasi serta mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh dalam entitas kawasan permukiman.
Iskandar menjelaskan, skenario proyek perubahan terkait penerapan geographic information system (GIS) pada sistem data Barang Milik Negara Ditjen Cipta Karya adalah dengan memperkuat fungsi Balai PPW, tujuannya untuk menyiapkan database spasial yang mengakomodasi informasi tentang pemanfaatan infrastruktur terbangun yang akan diupdate secara periodik.
Sebagai bagian dari fungsi pembinaan (pengawasan-red) Pemerintah Pusat melalui Balai PPW Provinsi.”Salah satu terobosan yang akan dilakukan adalah pemanfaatan GIS, tujuannya untuk menyediakan database terkait aset terbangun secara spasial,” jelas Iskandar. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post