SATELITNEWS.COM, JAKARTA—DPRD DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) agar lebih lincah dalam memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota. Salah satunya, meningkatkan koordinasi dengan daerah penyangga untuk menekan polusi dari pabrik.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menuturkan, perlu upaya besar dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk mengurangi penyebab polusi udara. “Pemprov DKI Jakarta harus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah penyangga untuk bersama-sama mengatasi polusi udara. Khususnya polusi udara dari pabrik yang beroperasi di daerah perbatasan dengan Jakarta,” kata Ida di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (22/08/2023).
Selain itu, Ida meminta, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menginstruksikan seluruh lurah, Pengurus Rukun Warga (RW) dan Pengurus Rukun Tetangga (RT) untuk mengingatkan warganya agar tidak keluar rumah jika tidak penting, seperti saat pandemi Covid-19. “Kita tahu polusi udara memberi dampak buruk terhadap kesehatan. Tentu kita harus menjaga diri, paru-paru kita dengan tidak keluar rumah,” ujarnya.
Dia juga meminta Pemprov DKI agar mengevaluasi sejumlah upaya yang telah dilakukan untuk menekan polusi sehingga dapat diketahui efektivitasnya. Disebutkannya, Upaya yang sedang dilakukan Pemprov DKI antara lain membuat hujan buatan dan menerapkan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Diharapkan Politisi PDI Perjuangan ini, kebijakan-kebijakan yang diambil Pemprov DKI Jakarta tersebut membuahkan hasil.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto memaparkan sejumlah strategi yang telah dan akan dilakukan pihaknya guna mengatasi polusi di Jakarta. Di antaranya, penerapan 50 persen sistem kerja WFH, menggencarkan uji emisi kendaraan bermotor, merekayasa cuaca dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) agar turun hujan dan penerapan tilang emisi kendaraan bermotor.
Asep mengungkapkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah melakukan modifikasi cuaca dengan TMC pada Senin (21/08/2023). Namun hujan hanya terjadi di wilayah Bogor, Pamulang dan Depok. “Hujan di Pamulang dan Bogor terjadi hari Minggu. Sedangkan dan Depok hanya gerimis,” tutur Asep.
Asep menjelaskan, Jakarta tidak hujan karena tidak ada awan. Menurutnya, TMC belum bisa dilakukan di Jakarta hingga 29 Agustus. “Kami dan BMKG dan BRIN akan mencoba lagi dengan memasang semacam generator di beberapa gedung di Jakarta,” sambungnya.
Dia menjelaskan, generator itu semacam teknologi penghembusan uap air ke udara. “Nanti malam akan ada rapat pemasangan generator, ada upaya-upaya lainnya untuk memodifikasi cuaca kembali, tapi mungkin tidak dengan turun hujan,” jelasnya.
Diakui Asep, musim kemarau panjang yang diperkirakan berlangsung hingga bulan November akan menyebabkan polusi udara bakal semakin lama. Asep mengajak semua pihak untuk berpartisipasi memperbaiki kualitas udara. “Perlunya keterlibatan semua pihak dalam gerakan mengurangi polusi udara,” ujarnya.(rm)
Diskusi tentang ini post