SATELITNEWS.COM LEBAK—Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak mencatat ada peningkatan dua kali lipat penderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA di Bumi Multatuli sejak musim kemarau. Dari yang semula 3.999 kasus kini menjadi 7.194 kasus.
Tingginya penderita penyakit yang disebabkan adanya infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan terlihat sejak bulan Juli Agustus atau tepatnya sejak terjadinya musim kemarau. Tercatat pada Agustus mencapai 7.194 kasus. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya yakni 3.999 kasus.
“Pada bulan Agustus, ISPA batuk bukan pneumonia sebanyak 6.875 dan 319 pneumonia. Anak-anak dan dewasa bisa rentan terkena ISPA, karena ini infeksi saluran pernapasan sama seperti radang tenggorokan, flu dan batuk,” kata Kepala Bidang( Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Lebak dr. Firman Rachmatullah melalui telepon selulernya, Kamis (7/9/2023).
Firman mengungkapkan, banyak faktor seseorang terkena ISPA. Kondisi lingkungan dan daya tahan tubuh dinilai menjadi dua di antara dari beberapa faktornya. Tak hanya itu, Firman menjelaskan, ISPA pada penderita Pneumonia bisa menyebabkan kematian apabila tidak tertolong. “Kalau misalnya polutannya ada, tetapi daya tahan tubuhnya bagus, bisa tidak terkena. Tapi kalau daya tahan tubuhnya lemah bisa tertular,” ujar Firman.
“Kalau pneumonia cirinya nafasnya pendek, cepat dan dangkal. Jika ada keluhan seperti nafas tidak nyaman agak nyesak lalu nafas berat sebaiknya memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,” tuturnya. ISPA sambung Firman, tidak hanya rentan muncul pada saat musim kemarau. Namun peningkatannya bisa terjadi jika kondisi polutan yang tinggi. “Musim hujan juga bisa, tetapi ketika sumber polutan nya tinggi bisa meningkat,” katanya.
Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, Acep Dimyati mengatakan, kemarau yang saat ini terus terjadi bisa berdampak lebih banyak penderita penyakit tersebut. Oleh karenanya, ia meminta pemerintah daerah untuk segera turun tangan dalam mengatasi persoalan tersebut. “Sosialisasi secara masif harus dilakukan, ini (penyakit berbahaya) harus segera tanggulangi,” pinta Acep.
“Masyarakat jika mengalami gejala penyakit tersebut untuk segera melakukan pengobatan kepada fasilitas kesehatan terdekat. Musim kemarau yang hingga saat ini masih terjadi diharapkan masyarakat untuk bisa meningkatkan pola hidup sehat, salahsatunya menggunakan masker ketika berpergian keluar rumah,” tandasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post