SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan menindaklanjuti nota kesepahaman antara Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dengan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya terkait pengelolaan sampah. Saat ini, sejumlah aspek tengah dipersiapkan untuk menjalankan MoU yang disebut dapat menguntungkan kedua belah pihak.
“Menandatangani nota kesepakatan bersama, setelah ada kesepakatan bersama itu masing-masing dinas yang terkait kalau memang perlu kerjasama dengan pemerintah daerah lain itu tinggal nanti dinas terkait yang follow up, menindak lanjuti MOU dalam bentuk perjanjian kerjasama,” ujar Kepala DLH Tangsel, Wahyunoto Lukman.
Wahyunoto menjelaskan, untuk saat ini sampah asal Tangsel masih bermuara di TPA Cilowong Serang sampai akhir tahun 2023. Dirinya mengharapkan, komunikasi yang sudah terjalin baik dengan Pemkab Lebak mempermudah proses negosiasi.
Wahyunoto berharap agar Pemkot Tangsel dapat membayar retribusi lebih murah jika membuang sampah ke Lebak dibandingkan dengan TPA Cilowong. Harapan itu seiring dengan membengkaknya biaya angkut sampah dari Tangsel menuju Lebak.
“Ya mudah-mudahan lebih rendah karena kita kan ada jarak agak jauh kan. Bebannya kita di pengangkutan karena nambah biaya pengangkut. Mudah- mudahan retribusi kita harap negosiasinya lebih rendah dari yang ada di Serang,” katanya.
Terkait masalah infrastruktur, kata Wahyunoto, antara keduanya masih perlu melakukan sejumlah perbaikan. Hal itu ia katakan lantaran pihaknya sudah melakukan pemantauan secara langsung ke lokasi.
“Kalau persiapan tentunya disana yang menerima nanti, kita kemarin juga langsung survei melihat secara umum mereka siap. Tinggal teknis penambah alat berat, memperbaiki timbangan itu lebih detail. Secara umum mereka memiliki lahan luas kapasitas besar untuk mampu kerjasama dengan kita,” bebernya.
“Kita sesuai dengan kebijakan pimpinan daerah baik Walikota dan Bupati Lebak, kalau kami punya teknis nanti 500 ton perhari kira-kira. Biasanya kita berikan retribusi kemudian kita memberikan biaya dampak bagi masyarakat sekitar. Kemudian ada bantuan keuangan. Itu masih dibicarakan,” lanjutnya.
Wahyunoto menargetkan, kerjasama tersebut akan terealisasikan awal tahun 2024. Untuk masalah armada pengangkut sampah, pihaknya akan mengundang pihak ketiga. (eko)
Diskusi tentang ini post