SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat terdapat 23 titik wilayah yang mengalami krisis air bersih. Wilayah tersebut meliputi 3 Kecamatan dan 7 Kelurahan di Tangsel.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangsel, M Faridzal Gumay mengatakan, saat ini pihaknya terus mendistribusikan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak.
“Kekeringan masih sama yaitu 3 kecamatan dan 7 kelurahan,” ujar Gumay saat dikonfirmasi, Minggu (8/10).
Gumay merinci, ke-23 titik itu tersebar di Kelurahan Keranggan, Muncul, Setu, dan Babakan di Kecamatan Setu. Kemudian, di Kelurahan Ciater, dan Buaran di Kecamatan Serpong.
Lalu, Kelurahan Jurangmangu Barat di Kecamatan Pondok Aren.
“Total warga terdampak krisis air bersih sebanyak 1.550 kepala keluarga. Wilayah di Kelurahan Kranggan paling banyak. Sampai 76,1 persen,” papar Gumay.
Kata Gumay, pendistribusian air bersih yang dilakukan pihaknya sudah mencapai 127.700 liter. Ada pun terakhir pihaknya mengirimkan pasokan air pada Sabtu (7/10/2023) antara lain ke wilayah Villa Bintang Mas RT 10/05 Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu. Di lokasi tersebut, kekeringan berdampak kepada 45-50 KK.
Lalu, pendistribusian air bersih kampung Ciater Barat RT 06/02 terdampak 30 KK. Dan kampung Maruga RT 05/09 terdampak 25 KK di Kelurahan Ciater Kecamatan Serpong. Total Terdampak 55 KK.
Sebelumnya diberitakan, wilayah krisis air bersih di Tangsel kian meluas. Saat ini, total terdapat 6 Kelurahan yang mengalami kekeringan.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menyebut pihaknya tengah mempersiapkan tempat penampungan air bersih atau torn. Sebanyak 50 torn akan disebar untuk membantu masyarakat melewati musim kemarau yang berdampak keringnya sumber air warga.
Menurut Benyamin, pihaknya memiliki sejumlah penanganan krisis air. Mulai dari jangka pendek hingga menengah. Untuk jangka pendek, 3 sampai 4 tangki air di suplai setiap harinya. (eko)
Diskusi tentang ini post