SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa melalui tim Respon Darurat Kesehatan dan Advokasi Jaminan Kesehatan menggelar skrining kesehatan kepada pengungsi atau pengungsi di 3 lokasi. Salah satunya di kantor LKC Dompet Dhuafa, Ciputat.
Kegiatan yang ditujukan untuk para pengungsi ini berkolaborasi dengan lintas divisi di Dompet Dhuafa, diantaranya Divisi Sosial, Corps Dai Dompet Dhuafa, Divisi Pendidikan dan Advokasi. Kemudian salah satu rangkaian kegiatannya ialah pemenuhan kesehatan dasar seperti memfasilitasi pemeriksaan dan pengobatan kelompok pengungsi.
Sebagai informasi, Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga kemanusiaan sejak 2015 mulai berpartisipasi aktif dalam pemenuhan hak dasar pengungsi, terutama pengungsi anak dalam aspek pendidikan dan kesehatan dasar.
Plt Senior Officer Layanan Kesehatan LKC Pusat, Zainab Aqila mengatakan skrining pengungsi ini bertujuan untuk dapat melakukan pemeriksaan kesehatan para pengungsi. Diantaranya pemeriksaan antropometri, HB atau hemoglobin dan gizi. Selain itu, melakukan analisa profil dan pemetaan data kesehatan pengungsi serta pemenuhan akses layanan dan jaminan kesehatan.
“Kami melaksanakan kegiatan skrining ini di 3 titik, di kantor LKC Dompet Dhuafa, Cisarua dan di Depok. Sasaran skrining ini tentunya para pengungsi yang berada di wilayah domisili sekitar. Output dari kegiatan ini diantaranya meningkatkan inklusivitas pengungsi terhadap masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas kehidupan dan standar kesehatan pengungsi,” jelas Aqila.
Antusiasme para pengungsi sudah terlihat semenjak kegiatan ini dimulai dari pagi sampai dengan sore hari. Sejumlah pengungsi silih berganti melakukan pemeriksaan di meja-meja skrining yang sudah disiapkan di pelataran gedung LKC.
Selain pemeriksaan yang dilakukan oleh tim RDK, para pengungsi yang hadir kali ini dipaparkan edukasi mengenai sejumlah hal tentang kesehatan dan informasi tentang layanan Crisis Center yang dimiliki oleh LKC.
“Kami berharap agar kesehatan para pengungsi dapat terjaga dengan baik dan mereka dapat mengetahui alur pengobatan serta dapat juga mengakses atau berkonsultasi melalui Crisis Center RDK,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post