SATELITNEWS.COM, SETU—Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini tengah melakukan sejumlah pembangunan guna mengatasi banjir yang kerap terjadi di sejumlah wilayah. Pembangunan tersebut ditargetkan bakal rampung pada Desember 2023 mendatang.
Kepala Bidang SDA pada DSDABMBK Kota Tangsel, Eka Pribawa Achirudin mengatakan, dari bidangnya setidaknya ada tiga proyek utama yang kini berlangsung. Pekerjaan pertama yakni pembangunan long storage atau penampung air di Perumahan Ciater Permai, Serpong, Tangsel.
“Pekerjaannya kita kemarin dihitung sepanjang 350 meter. Dengan lebar 1,4 dan ketinggian sesuai elevasi. Pembangunan ini berfungsi untuk mengatasi banjir di RW 04,” ujar Eka, Rabu (18/10).
Pembangunan long storage yang memakan biaya hingga Rp 3,92 miliar ini, ditargetkan bakal rampung pada Desember mendatang.
“Kalau waktu pelaksanaan sampai Desember. Kalau saat ini pembangunan sudah 47 persen. Jadi tinggal sedikit lagi ke bagian depan dan ke belakang. Nanti ujung pembuangannya ke Maruga Pond,” imbuhnya.
Selanjutnya, program kedua adalah pembangunan sodetan Kali Engram Gintung Segmen Purnawarman menuju pembuang di wilayah di Kali Engram Pisangan. Sodetan ini, kata Eka, dibangun kurang lebih sepanjang 225 meter.
“Kemudian yang satu lagi ada crossingan saluran drainase menuju kali engram gintung kurang lebih sepanjang 104 meter. Serta penataan kali di Perumahan Bukit Cirendeu sepanjang 130 meter. Jadi memang ada beberapa spot,” paparnya.
Untuk pembangunan ini, Eka menargetkan bakal rampung pada Desember mendatang. Pekerjaan ini menelan biaya mencapai Rp 3,6 miliar. Sehingga diharapkan, banjir atau genangan ketika hujan mengguyur tak lagi terjadi di lokasi tersebut.
“Kalau yang Enggram Gintung itu sudah mencapai, bobotnya 80 persen,” tambahnya.
Terakhir, yakni pembangunan sodetan di Perumahan Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangsel. Serupa dengan kedua pekerjaan lainnya, pembangunan ini juga ditargetkan rampung pada Desember 2023 mendatang.
“Pekerjaannya itu kurang lebih sudah hampir 60 persen,” tuturnya.
Pembangunan sodetan ini, menelan biaya hingga Rp 2,9 miliar. Selain pembangunan sodetan dengan cara memperbesar dimensi saluran sebagai long storage atau penampung air, di lokasi yang sama juga dilakukan pemasangan saluran u-ditch.
“Untuk sodetan di Perumahan Pondok Jagung itu sodetan kurang lebih panjangnya sekitar 180 meter. Nanti ada lagi saluran u-ditch yang masuk sodetan tersebut kurang lebih 550 meteran,” terangnya.
Ia berharap dengan adanya sejumlah pembangunan tersebut, titik rawan banjir di wilayahnya dapat berkurang. Sehingga warga pun tak perlu khawatir jika hujan sewaktu-waktu mengguyur.
“Ya betul, jadi untuk penanganan banjir. Fungsinya itu kan untuk penampung air sementara serta penyodetan ini diharapkan agar air dapat langsung mengalir menuju pembuang dengan cepat gitu,” pungkasnya. (irm/rmg)
Diskusi tentang ini post