SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang mencatat, lahan pertanian yang sudah masuk program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebanyak 1.400 hektare.
Jumlah itu masih kurang, karena target program tersebut di tahun 2023 ini seluas 1.800 hektare.
Sekretaris DPKP Kabupaten Pandeglang Uun Junanda mengatakan, tahun ini pihaknya hanya mendapatkan kuota 1.800 hektare lahan pertanian untuk masuk dalam program AUTP.
Dari jumlah itu, baru sekira 1.400 hektare lahan yang sudah terdaftar sebagai peserta program tersebut.
“Untuk program AUTP yang sudah daftar 1.400 hektare. Dari jumlah itu, yang sudah bayar premi 1.096 hektare, kalau belum bayar premi artinya baru terdaftar saja belum dapat polis. Kalau belum mendapatkan polis, artinya belum bisa mencairkan asuransi gagal panen,” kata Uun, Selasa (24/10/2023).
Secara keseluruhan, kata Uun, luas lahan pertanian di Kabupaten Pandeglang lebih dari 52 ribu hektare. Sementara Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian hanya 1.800 hektare.
Jumlah itu, kata dia, mengalami pengurangan dibandingkan dua tahun sebelumnya, yakni mencapai 2.000 hektare.
“Mau bagaimana lagu, kita hanya mendapatkan 1.800 hektare lahan saja. Karen ada pengurangan dari pusatnya, kalau daerah lain malah ada yang enggak dapat program AUTP. Itu pun, belum semua petani padi mendaftarkan lahan milik mereka,” tambahnya.
Uun mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan belum optimalnya program AUTP tersebut, diantaranya karena kebanyakan warga Pandeglang hanya menjadi penggarap bukan pemilik lahan. “Itulah salah satu kendalanya, tetapi kita akan terus sosialisasikan agar para petani bisa mengikuti program tersebut,” katanya.
Uun menerangkan, setiap anggota yang masuk dalam program AUTP diwajibkan membayar iuran sebesar Rp180 ribu per hektare. Akan tetapi, Pemerintah Daerah mensubsidi bantuan itu, sehingga para petani hanya membayar sebesar Rp36 ribu per hektare.
“Petani yang masuk asuransi ini, nantinya akan mendapatkan ganti rugi Rp6 juta per hektare,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pandeglang Anton Haerul Samsi mengatakan, program tersebut bagus untuk membantu para petani yang mengalami gagal panen.
Akan tetapi, sosialisasi untuk program AUTP harus terus ditingkatkan sehingga para petani bisa ikut mendaftar.
“Kenapa banyak petani yang belum mendaftar, karena memang banyak yang belum tahu program itu secara jelas. Sosialisasinya harus terus dilakukan, karena selama musim kemarau ini banyak lahan pertanian yang mengalami kekeringan dan petani tidak bisa mendapatkan hasil panen yang bagus,” pungkasnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post