SATELITNEWS.COM, SERANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang, mencatat lahan kekeringan hingga sekarang sudah mencapai 1.747 hektare sawah. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 572 hektar yang puso.
Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo mengatakan, jumlah kekeringan dampak dari El Nino terus menyebar, jumlahnya pun hampir merata. Totalnya ada 1.747 hektare sawah, yang kekeringan. Itu semua tersebar di 19 kecamatan di Kabupaten Serang.
“Dari 1.747 yang kekeringan, ada 572 hektare mengalami puso. Sementara sisanya ada di kategori berat 348 hektare, sedang 272 hektare dan ringan 555 hektare,” kata Suhardjo, Rabu (25/10/2023).
Suhardjo menuturkan, untuk mengatasi dampak El Nino tersebut, telah dilakukan program jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek dengan monitoring dan inventarisasi terus menerus kekeringan dan menyebarluaskan informasi terkait musim kemarau dari BMKG.
“Melakukan percepatan penggunaan varietas padi toleran kekeringan. Kemudian optimalisasi sumur pompa dan sumur irigasi,” ujarnya.
Kemudian untuk bantuan yang khusus kekeringan ini, kata Suhardjo belum diturunkan. Karena pihaknya masih melakukan inventarisir. Sedangkan untuk bantuan gerakan nasional (Gernas) percepatan penanaman padi 16.000 hektare sedang berjalan.
Selanjutnya ada juga bantuan sumur pantek di Tanara yang bersumber dari APBD Provinsi Banten sudah dibuatkan di dua titik. Kemudian ada juga bantuan sumur dalam satu titik di Desa Julang Kecamatan Cikande.
“Bagi lahan lahan yang masih ada sumber irigasi diupayakan untuk pompanisasi. Kemudian bagi lahan yang memungkinkan air bawah tanah dibuat sumur pantek dan sumur dalam. Kita juga kerjasama dengan BBWSC3 pinjam pompa mobile seperti di Lebak wangi, diarahkan disitu, kekeringan disitu lumayan 98 hektare. Dengan Pompanisasi kita selamatkan 80 hektare. Kemudian sampai panen 20 hektar panen, sisanya masih dalam perkembangan,”ujarnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post