SATELITNEWS.ID, SERANG—Kantor Desa Sidamukti digeruduk sejumlah emak-emak, warga Kampung Pinang, Desa Sidamukti, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Kamis (11/6). Mereka menanyakan, berkaitan dengan tidak meratanya pembagian Bantuan Sosial (Bansos).
Mereka menanyakan alasan pemerintah setempat, tentang kinerja pendataan penerima Bansos terdampak Covid 19. Sebab, banyak warga yang tidak mendapat bantuan, padahal, mayoritas penduduknya pantas untuk menerima Bansos.
“Saya tidak dapat (bantuan). Kesini bukan protes, hanya menanyakan apakah data kami dibawa ke sana (dinas sosial). Kata kepala desa datanya dibawa, hanya ibu-ibu ini kan cemburu sama yang dapat (bantuan), sedangkan sekian tahun kita ini tidak pernah dapat bantuan,” kata Nurjanah, seraya mengatakan bahwa ibunya mendapatkan bantuan, namun ia tidak.
Katanya, selama ini yang mendapatkan bantuan adalah orang yang sama. Begitupun dengan bantuan dalam menanggulangi wabah Covid-19. “Sama lah kita juga dampaknya semuanya merasakan. Susahnya seperti apa mencari uang, untuk mencari kerja saja susah, karena di lockdown. Buat nyari makan saja ibu-ibu susah,” lanjut Nurjanah.
Menurutnya, pihaknya tidak menyalahkan Kades dan jajarannya. Hanya ingin meminta penjelasan dari pihak desa, berkaitan dengan data penerima bantuan baik dari pusat, provinsi maupun daerah dan desa. “Minta keterangan, agar tidak ada kesalahpahaman,” ucapnya.
Setelah mendengar penjelasan dari Kades, ia mengaku puas. Sebab, semua keluhannya sudah ia sampaikan kepada Kades. “Tapi belum tau ibu-ibu yang lainnya. Kata pa Kades nanti akan diusahakan (mendapatkan bantuan). Kalau yang belum, datanya akan dibawa ke Dinsos,” tuturnya.
Sejak tahun 2005, lanjut Nurjanah, sang suami tak bisa bekerja. Kendati demikian, ia sama sekali tidak mendapatkan bantuan dari pihak manapun, apalagi pemerintah. “Suami sakit-sakitan, ngga kerja. Untuk sehari-hari ibu (menyebut dirinya, red) jualan keliling. Kalau ada cucian di adik, ibu yang mencuci dan nanti dikasih uang,” ucapnya sambil menangis.
Ia meminta kepada pihak terkait, untuk memperhatikan yang miskin. Memperjuangkan untuk mendapat bantuan, agar bisa makan untuk anak-anaknya. “Itu doang, tidak minta lebih atau apa, cuma biar bisa hidup anak-anaknya,” tandasnya.
Kepala Desa (Kades) Sidamukti, Juhri mengakui, di Desanya masih banyak yang belum mendapatkan bantuan terutama saat pandemi Coron Covid-19. Dia mengklaim, seharusnya ada 705 warga di desanya yang mendapatkan bantuan. Namun baru 405 orang yang menerima bantuan.
“Kalau (bantuan) dari Pemkab (Serang) 405 orang yang belum ter-cover 300-an. Yang kami ajukan 700-an orang. Yang dari provinsi belum turun. Insyaa Allah tetap kami kawal biar sampai ke masyarakat,” ungkap Juhri.
Ia juga mengaku, kedatangan para emak-emak tersebut tak lain untuk curhat secara langsung. Sebab melalui RT dan RW, menyampaikan keluhan tidak begitu memahami. “Jadi kenapa yang dapat bantuan itu-itu saja,” ucapnya, menirukan apa yang disampaikan oleh warga.
Diakuinya, kewenangan pihaknya terbatas. Yang memilih nama-nama penerima bantuan, bukan dari Desa, melainkan dari pusat. “Mereka pemahamannya, kami yang memilah. Makanya mereka datang dan disampaikan, alhamdulillah mereka paham,” tuturnya.
Ia menyampaikan, untuk warga yang belum mendapatkan bantuan, pihaknya berusaha untuk mengupayakan mengajukan bantuan. “InsyaAllah bantuan-bantuan akan tetap saya kawal, agar sampai kepada masyarakat,” imbuhnya. (muf/bnn)
Diskusi tentang ini post