SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Meski air hujan sudah turun di beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang, namun efek kemarau panjang akibat El-nino masih terasa. Khususnya dalam masalah harga. Seperti harha cabai yang kini melejit hingga tembus di angka Rp 100 ribu per Kg.
Salah satu pedagang sayur di Pasar Tradisional Cisoka Hamdan mengatakan, harga cabai rawit merah kini mencapai Rp 90 ribu per Kg. Sebelumnya, cabai naik berkali-kali lipat dari harga sebelumnya, pada Oktober yang hanya mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu saja.
Bahkan, kata Hamdan, pada September lalu, harga cabai rawit merah berada diangka Rp 30 ribu saja. Namun, kini sudah tembus mencapai Rp 90 ribu, dan itupun hanya di Pasar Cisoka.
“Di Pasar Cisoka, kini mencapai Rp 90 ribu. Oktober lalu, hanya Rp 40 hingga Rp 50 ribu,” kata Hamdan kepada Satelit News, Minggu (12/11).
Menurut Hamdam, kenaikan harga cabai rawit merah ini, dikarenakan efek domino dari kemarau panjang yang hingga kini masih terasa. Karena pada saat kemarau berlangsung, banyak petani-petani cabai yang turun produksinya. Dia juga menduga, harga cabai akan tembus di angka Rp 100 ribu, mengingat Natal dan Tahun Baru tinggal menghitung hari.
“Kayaknya akibat efek kemarau panjang kemarin. Meski saat ini sudah turun hujan, tapi cabai yang ada produksinya pas kemarau kemarin. Kalau perkiraan saya, harga cabai akan tetap di harga Rp90 sampai Rp100 ribu sampai nanti tahun 2024,” katanya.
Ditempat terpisah, Pedagang Pasar Tradisional Tigaraksa, Udin menambahkan, harga cabai di tempat dia berdagang, kini telah mencapai Rp 100 ribu. Udin juga mengatakan, bahwa naiknya harga cabai diakibatkan efek kemarau panjang yang masih menerjang para petani cabai.
“Ini juga imbas dari kemarau panjang. Mudah-mudahan dengan situasi yang saat ini sudah mulai turunnya hujan, harga cabai bisa stabil turun,” kata Udin.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang, Arief membenarkan terkait melonjaknya harga cabai di pasar yang ada di Kabupaten Tangerang. Bahkan, kata Arief, kenaikan harga yang signifikan tidak hanya terjadi pada cabai rawit merah saja, tetapi semua jenis cabai mengalami kenaikan harga.
Labih lanjut, Arief merinci, harga cabai yang mengalami kenaikan diantaranya, cabai rawit merah, cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit hijau. Untuk harga cabai merah keriting, harga acuan HET Rp 37 ribu, kini naik menjadi Rp 80 ribu. Lalu cabai merah besar, acuan HET Rp 37 ribu, kini naik menjadi Rp 70 hingga Rp 80 ribu, cabai rawit hijau Rp 35 ribu menjadi Rp 50 hingga Rp 60 ribu.
“Sebetulnya tidak hanya cabai rawit merah, tapi semua jenis cabai sedang mengalami kenaikan,” tukasnya.
Menurut Arief, meski harga cabai mengalami kenaikan, namun beberapa harga komoditi juga mengalami penurunan harga. Diantaranya, harga acuan gula pasir Rp 16 ribu namun harga rata-rata di pasar Rp 15.583 per Kg, bawang merah harga acuan Rp 36,500 namun rata-rata Rp28.167 per Kg. Sementara, harga telur memiliki acuan Rp 17.000 per Kg, kini rata-rata di pasar hanya Rp 16.167.
“Gula pasir, presentase dibawah harga acuan 2,60 persen, bawang merah 22,83 persen, dan telur 3,09 persen. Jadi ada beberapa bahan komoditi yang harganya turun,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post