SATELITNEWS.COM, LEBAK— Ratusan ekor unggas di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangakasbitung diberi vaksin oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnaskeswan) Lebak. Kegiatan tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit flu burung.
“Penyuntingan vaksin dilakukan setelah warga melaporkan atas kejadian dua hari terakhir mendadak mati 10 ekor unggas warga,” kata Kepala Bidang Keswan, Hanik Malichatin, Rabu (15/11). Pemeriksaan yang bertujuan menindaklanjuti laporan warga tersebut, kata Hanik hasilnya dinyatakan negatif flu burung. Meski demikian untuk mencegah penyakit tersebut, Disnakeswan menyuntikan vaksin ke 320 ekor unggas.
“Sebelumnya karena sudah ditemukan kasus tersebut, maka kami akan menggalakkan suntik vaksin kepada hewan berjenis unggas,” ujarnya. Ia menjelaskan, sejumlah unggas yang tidak terselamatkan yakni sebanyak 10 ekor sudah dibakar guna mencegah penyakit menular ke hewan lainnya.
“Yang mati itu cuman 10 ekor, khawatir itu bisa menularkan penyakit ke hewan lain, kami menyarankan pemilik unggas untuk membakar bangkainya,” jelasnya. Hanik mengungkapkan, kematian 10 ekor unggas bukan disebabkan oleh flu burung. Melainkan, penyakit menular yang disebabkan oleh faktor cuaca. “Itu bukan flu burung, hanya penyakit menular biasa akibat cuaca. Alhamdulillah tahun ini belum ditemukan tanda-tanda flu burung,” ungkap Hanik.
“Meskipun belum ditemukan temuan kasus flu burung, masyarakat Lebak harus tetap waspada dan dianjurkan untuk melakukan beberapa hal antara lain, ayam yang dijaga masyarakat wajib dikandangkan, menjaga kebersihan dan sanitasi kandang, melakukan disinfeksi pada kandang dan area sekitar kandang, menerapkan biosekuriti, mengikuti program vaksinasi untuk mencegah penyakit menular,”.
“Kepada seluruh masyarakat Lebak, mari cegah flu burung dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kemudian apabila ada kasus kematian mendadak segera laporkan kepada kami,” imbaunya. Sementara, pemilik unggas Jarsim warga Desa Pasir Tanjung mengaku, setelah melihat sejumlah unggas miliknya mati secara mendadak. Ia langsung melaporkan kejadian itu kepada dinas peternakan. “Pas saya mau kasih makan, pasti ada saja yang mati, khawatir flu burung, akhirnya saya melaporkan kejadian itu kepada dinas terkait,” pungkasnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post