SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Selasa (28/11/2023) menggelar kegiatan kontes dan pameran bonsai yang bertempat di Stadion Benteng Reborn dengan nama kegiatan Benteng Bonsai On Action (Boba). Dalam kesempatan itu ada 483 bonsai yang dipamerkan.
Namun dari semua bonsai tersebut, ada salah satu tanaman yang memiliki harga fantastis seharga mobil atau lebih dari Rp 400 juta. Sekilas, tak ada yang istimewa dengan tanaman yang memiliki ketinggian sekitar 50 cm tersebut. Namun bila melihat spesies pohon yang ada yakni Jeruk Ingkit dengan buah, maka barulah diketahui bahwa itu merupakan jenis pohon langka yang dahulu memang dibawa dari luar negeri. Tepatnya oleh saudagar dari Tiongkok.
“Ini buahnya efektif untuk obat batuk dengan rasa pappermint sehingga buahnya dibudidaya di sini,” kata Ketua Umum Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI), Alex Tangkulung kepada SatelitNews.Com usai pembukaan di lokasi.
Tak cuma itu, umur pohon tersebut diperkirakan sudah mencapai ratusan tahun sehingga menjadi begitu besar untuk tanaman kerdil seperti itu. “Dengan batang sebesar ini serta menyeimbangkan anatomi batang-batang ini tidak gampang. Kita mungkin ketemu Jeruk Ingkit, tapi untuk keseimbangannya anatomi belum dapat, maksudnya untuk pohon sebesar ini, batangnya juga harus bisa mengimbangi,” kata.
Selain itu, yang terpenting histori pohon tersebut sudah diketahui oleh pemilik yang kebetulan merupakan warga Cibubur sehingga bisa dianalisa bahwa pohon tersebut tidak muda. “Karena kita tahu jenis ini batangnya bisa seperti ini prosesnya berapa lama,” ucapnya. Ditanya berapa lama perawatan yang dibutuhkan untuk menjadikan tanaman seperti ini, kata Alex diperkirakan sudah belasan tahun.
Disinggung, apakah dengan harga fantastis tersebut oleh pemilik sebelumnya dilakukan perawatan khusus, Alex menyatakan tidak juga. “Tapi kalau kita ingin menjadikan pohon ini (normal), lebih baik dilepasliarkan di alam. Cuma kalau kita belajar lagi dari ilmu di China atau di Jepang sampai karakternya menjadi tua itu karena umur pot dalam tanaman. Itu seperti manusia dipaksa untuk menjadi tua, karakter tuanya timbul,” jelasnya.
Ditanya lebih jauh banderol harga Rp 400 juta itu sekadar dilempar ke pasar atau memang sudah ada pembeli, menurutnya pemilik yang sekarang sebelumnya membeli dengan harga Rp 400 juta. “Jadi sekarang dijual dengan harga lebih dari itu,” ucapnya. (made)
Diskusi tentang ini post