SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Persita Tangerang mulai menjauhi zona degradasi BRI Liga 1 2023/2024. Pendekar Cisadane mendapatkan tambahan tiga poin bertahan setelah mengalahkan Persikabo 1973 dengan skor 2-1 di Indomilk Arena, Minggu (10/12). Kemenangan ini terasa unik karena diraih pada pertandingan yang dipimpin wasit asal Jepang.
Dengan hasil tersebut Persita Tangerang berada di posisi ke-13 klasemen sementara BRI Liga 1 dengan 26 poin dari 22 laga. Sementara Persikabo 1973 masih di posisi ke-17 zona degradasi dengan 15 poin.
Bermain di kandang sendiri, Persita langsung mengawali laga dengan melakukan serangan ke pertahanan Persikabo 1973.
Namun hingga lima menit berjalan belum ada ancaman berbahaya dari tuan rumah.
Sementara Persikabo 1973 secara perlahan mulai membangun serangan. Tim besutan Aji Santoso itu kemudian melakukan serangan ke arah gawang melalui Joao Pedro namun bola masih dapat dengan mudah diamankan Kartika Ajie.
Persita akhirnya memimpin lebih dulu. Rifky Dwi Septiawan sukses membobol gawang Persikabo 1973 pada menit ke-18 lewat sepakan kerasnya dari luar kotak penalti.
Persikabo mencoba untuk menyamakan kedudukan namun usaha tim tamu masih gagal. Persita Tangerang kembali menguasai pertandingan dan akhirnya mereka sukses menambah gol.
Pada menit ke-27, Persita kembali mencetak gol lewat Ramiro Fergonzi hasil sundulannya setelah menerima bola dari Muhammad Toha. Skor menjadi 2-0 bagi keunggulan Persita Tangerang.
Di pertandingan babak kedua, Persikabo 1973 melakukan perubahan pemain dengan harapan bisa mengejar ketertinggalan. Namun Andy Setyo dan kawan-kawan masih kesulitan melakukan ancaman ke gawang Persita.
Usaha Persikabo 1973 akhirnya membuahkan hasil. Saat memasuki menit ke-88, akhirnya Roni Sugeng berhasil membuat skor menjadi 1-2 lewat tendangan langsung dari luar kotak penalti.
Namun hingga akhir laga usaha para pemain Persikabo 1973 masih gagal membuahkan hasil. Persita Tangerang menang dengan skor 2-1.
Pertandingan antara Persita versus Persikabo 1973 terasa menarik karena dipimpin oleh wasit asal Jepang Yusuke Araki. Dia ditugaskan PSSI untuk menjadi contoh bagi wasit-wasit lokal. Perlu diketahui, meskipun PSSI menurunkan wasit dari Jepang untuk kedua laga tersebut, asisten-asisten wasit tetap melibatkan wasit lokal.
“Ini adalah sebuah bentuk kerja sama kita untuk meningkatkan kualitas perangkat pertandingan. Tidak sekadar wasit asing memimpin tapi berkolaborasi dengan wasit lokal,” kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Minggu (10/12/
Erick mengatakan, dengan kolaborasi yang dibangun dengan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berpengalaman, maka perlahan hal itu bisa meningkatkan kualitas SDM lokal.
Terlebih sebentar lagi Liga 1 akan mulai menerapkan video asisten wasit (VAR) yang tentu menjadi solusi bagi masalah pengaturan skor yang menghantui sepak bola Indonesia.
“Sepak bola kita akan meningkat kualitasnya jika diikuti juga dengan peningkatan SDM yang terlibat di dalamnya terutama perangkat pertandingan. Dengan usaha untuk meningkatkan kualitas wasit plus penggunaan VAR nanti kita berharap kompetisi kita semakin berkualitas dari segala sisi termasuk dari kualitas pertandingan yang punya standar tinggi,” ujar Erick.
Sementara itu Pelatih Persita Divaldo Alvez menjelaskan para pemainnya tampil luar biasa karena menjalankan taktik dengan bagus. Selain itu mereka juga memiliki mental untuk memenangi pertandingan.
“Hari ini Persikabo bermain sangat spartan tapi kita berhasil jaga pertandingan. Pemain luar biasa, bermain dengan taktik bagus dan mental kemenangan,” ujar Divaldo. (gatot)
Diskusi tentang ini post