SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangerang Selatan (Tangsel), Tri Purwanto mengimbau para korban perundungan atau bullying tak takut untuk melapor. Permintaan itu disampaikannya menanggapi aksi perundungan yang dialami siswa SMAN 4 Kota Tangerang Selatan.
Tri mengaku sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari korban perundungan tersebut. Ia pun mendorong agar korban melapor. Terlebih, pihaknya tidak bisa mengambil tindakan selama persetujuan dari laporan belum diajukan.
“Justru gimana kita tindak lanjuti kalo ngga ada laporan. Diharapkan lapor, karena kita butuh persetujuan,” ujar Tri, saat dikonfirmasi, Rabu (17/1).
Tri menjelaskan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak sekolah. Namun, kata Tri, pihak sekolah menganggap permasalahan itu sudah selesai.
“Ngga ada yang lapor kesini, dari pihak sekolah itu jawabannya sudah diselesaikan. Udah (koordinasi dengan sekolah), jawabannya iya sudah mau didamaikan sudah dilakukan pemanggilan. Masalahnya kan kalau kita ngga bisa disitu. Masalahnya tergantung dari pelapor, keluarga korban lapor ke kita baru kita tindak lanjuti,” ungkapnya.
“Polres juga belum ada koordinasi ke kita. Biasanya nanti kalau sudah berjalan proses manggil kita. Ini kan harus didampingi karena anak. Mungkin juga dari Polres membuka kesempatan pihak sekolah,” imbuhnya.
Tri menambah, apabila korban yang bersangkutan merasa mendapat ancaman dari pelaku, dapat segera melapor untuk mendapatkan pendampingan secara psikis ataupun hukum. Dari data yang diterima, sepanjang tahun 2023 terdapat lima kasus bullying yang ditangani P2TP2A Tangsel. (eko)
© 2024 Satelit News - All Rights Reserved.
Diskusi tentang ini post