SATELITNEWS.COM, SERANG – Pemerintah Pusat menunjuk Provinsi Banten, sebagai pusat investasi pada sektor hilirisasi Minyak dan Gas (Migas), serta logam.
Hal itu mengingat, berdaasrkan capaian realisasi investasi tahun sebelumnya, investasi sekotor Migas dan Logam serta farmasi itu mencapai Rp30,11 Triliun, terbesar dari sektor investasi Penanaman Modal Asing (PMA) lainnya dengan jumlah proyek sebanyak 793.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, Virgojanti mengatakan, atas arahan itu kedepan tentu pihaknya akan terus menggenjot realisasi realisasi investasi yang terfokus pada hilirisasi terhadap sektor Migas salah satunya.
Apalagi Provinsi Banten, mempunyai potensi yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yang mengarah kesitu.
“Untuk industrinya kita akan fokuskan di wilayah Cilegon dan Banten Utara. Makanya banyak industry petrokimia di wilayah sana. Pada tahun 2023, kami mencatatkan investasi sektor listrik, gas, dan air sebagai sektor unggulan itu, di luar minyak, dengan nilai investasi Rp9,12 Triliun,” kata Virgojanti, Senin (19/2/2024).
Dikatakan Virgo, Banten yang terdiri atas wilayah utara dan selatan memiliki potensi masing-masing. Di utara terdapat potensi industri kimia dan selatan industri pertanian. Industri di wilayah selatan Banten akan diselaraskan dengan fungsi konservasi lingkungan secara berkelanjutan.
“Di Lebak itu, nanti akan dikembangkan smart eco industrial park, yang mana pengembangan industri di daerah itu akan memperhatikan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan. Tentu hilirisasi juga akan tetap memerhatikan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Ia menyebut, realisasi investasi pada 2023 mencapai Rp103,85 Triliun, melampaui jauh target Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 maupun nasional. Pemprov menargetkan investasi Rp60 Triliun, sedangkan pemerintah pusat menargetkan investasi untuk Banten Rp82,97 Triliun.
Dia mengatakan, realisasi investasi 173 persen itu disumbang penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp37,97 Triliun atau 36,5 persen dan penanaman modal asing (PMA) Rp65,88 Triliun atau 63,3 persen dengan jumlah 42.384 proyek.
“Ini berkat semua pihak yang sama-sama berkontribusi dalam menggenjot realisasi investasi di Banten,” kata Virgojanti.
Ia juga mengatakan, atas realisasi itu tenaga kerja Indonesia yang terserap selama Januari-Desember 2023 tercatat 123.515 orang atau terjadi peningkatan 127,6 persen jika dibandingkan dengan pada 2022 yang 54.266 orang.
Capaian investasi itu, berdasarkan urutan kabupaten dan kota, yang paling besar Kota Cilegon Rp38,63 Triliun, Kabupaten Tangerang Rp29,69 Triliun, Kota Tangerang Rp14,99 Triliun, Kabupaten Serang Rp10,29 Triliun, Kota Tangerang Selatan Rp7,45 Triliun, Kabupaten Lebak Rp1,66 Triliun, Kabupaten Pandeglang Rp793 Miliar, dan Kota Serang Rp350 Miliar.
“Realisasi investasi PMA paling besar masuk di Kota Cilegon Rp36,94 Triliun, sedangkan PMDN Kabupaten Tangerang Rp16,69 Triliun. Dan pada 2024, Banten ditargetkan investasi Rp97 Triliun atau naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ucapnya.
Virgo juga mengaku, optimis dengan situasi stabilitas daerah yang baik, target itu bisa tercapai. Itu sebab pihaknya terus memberikan kemudahan pelayanan perizinan terhadap para investor.
Sehingga, iklim investasi di Banten kondusif, khususnya setelah Pemilu 2024. Hal itu terbukti dengan capaian investasi yang telah melampaui target nasional.
“Saya mengajak kepada para pelaku usaha untuk bisa bersinergi, baik yang sudah berinvestasi maupun akan mengembangkan usaha di Banten, untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif semua bisa bersinergi. Mudah mudahan kita sinergitas, iklim investasi kondusif. Dan tetap memerhatikan kelestarian lingkungan dalam pengembangan investasinya,” imbuhnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post