SATELITNEWS.COM, TANGERANG—PT Oligo Infrastruktur Indonesia telah ditetapkan oleh PT Tangerang Nusantara Global (TNG) sebagai pemenang lelang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Tangerang. Meski begitu, perusahaan konsorsium asal Amerika, Hong Kong, India dan Malaysia itu masih belum bisa membangun karena draft kontrak kerjasama belum disepakati.
“Kita baru masuk fase kedua masih bahas draft kontrak waktunya kita targetkan selama tiga bulan dari pertengahan April sampai pertengahan Juli,” ujar Direktur Utama PT TNG Edi Candra, kepada Satelit News di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis, (18/6).
Dia menuturkan, pembuatan draft kontrak harus dibikin penuh kehati-hatian. Mengingat investasi tersebut mencapai Rp 2,5 triliun dengan skema build, operate, and transfer (BOT) selama 25 tahun. Terdapat beberapa poin yang menjadi perhatian. Diantaranya yang membuat lama ialah penetapan para pihak yang tertuang dalam kontrak.
“Para pihak pertamanya siapa nih, kalau ngikutin Perwali (Peraturan Walikota) harusnya PT TNG. Tapi kalau mengikuti draft dari pansel itu Pemkot. Di situlah pembahasan panjang, plus minusnya dari sisi bisnis akan dikaji,” katanya. Jika kontrak disepakati, kemudian pembangunan dapat dilakukan. Pembangunan sendiri memerlukan waktu tiga tahun. PLTSa itu nantinya dapat menampung 2.160 ton sampah setiap harinya. “Sampah kita di 2023 sudah 1.500 ton sampah makanya mereka akan membangun sampai 2.160 ton perhari,” jelasnya.
Untuk biaya tip (tipping fee) sendiri telah disepakati sebesar Rp 310 ribu per ton sampah. Artinya, biaya yang dikeluarkan dalam setahun untuk biaya tip sekitar Rp 169 miliar. Biaya tersebut, kata Edi, nantinya akan ditanggung oleh Pemkot Tangerang dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Jalau bantuan maksimal Kementrian LHK itu bisa bantu sampai 49 persen tapi kita harus memenuhi juga beberapa ketentuan,” terangnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Dedi Suhada menyatakan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing diperkirakan dapat menampung sampah hingga empat tahun kedepan. Untuk itu, pihaknya terus mengupayakan agar tumpukan sampah disana terus berkurang. Salah satunya ialah dengan menggunakan PLTSa. “Dan memang sekarang semuanya sudah hampir penuh. Kalau prediksi kekuatan TPA menampung sampah sekitar tiga sampai empat tahun lagi,” pungkasnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post