SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Sudah sejak lima tahun lalu Tuminah bergelut dengan tanaman sayur mayur. Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Gemas Implan Kota Tangerang ini berhasil mengubah lahan tak tergarap menjadi lahan pertanian yang subur. Usahanya itu berpengaruh positif kepada perekonomian anggota KWT yang berada di RW 06, Kelurahan Gandasari Kecamatan Jatiuwung tersebut. Bagaimana kisahnya?
Tuminah mulai terjun ke dunia lingkungan hidup lantaran ia gemar bercocok tanam dan peduli terhadap lingkungan. Ibu dua anak itu mengaku suka menanam pohon dan sayur-sayuran. Dia juga gembira jika menyaksikan lingkungan menjadi rapi dan asri.
“Karena suka menanam, saya senang melihat lingkungan menjadi rapi, asri dan bisa bermanfaat buat banyak orang,” ungkap Tuminah, Minggu (21/4).
Kegemarannya itu kemudian dapat disalurkan dengan maksimal ketika muncul program Kampung Iklim (Proklim). Dia ditunjuk sebagai Ketua KWT Gemar Menanam Sayuran, Inovasi Menanam Padi dan Budi Daya Ikan (Gemas Implan) di RW 06, Gandasari, Jatiuwung, Kota Tangerang.
Tuminah selanjutnya menjadi pemimpin 28 anggota KWT Gemas Implan. Mereka kemudian bersama-sama mengelola tanaman-tanaman di Kampung Proklim.
Beragam tanaman berhasil tumbuh di lahan yang digarap dengan sistem pinjam pakai tersebut. Yang paling utama, kata dia, adalah sayur caisim. Kemudian kangkung, bayam dan kacang.
Tak hanya bercocok tanam di lahan, Tuminah dan anggota kelompoknya juga mengembangkan sistem hidroponik. Mereka juga mampu mengelola peternakan ikan dan ayam.
“Tanaman di KWT Gemas Implan ini macam-macam. Ada tanaman hidroponik. Yang paling utamanya sih di sini sayuran seperti caisim, kangkung, bayam dan kacang. Kemudian kami juga ada ikan nila, lele dan ayam yang rutin kami kirim ke warung, kantin, penjual mie ayam dan penjual pecel lele setiap harinya,” ungkap dia.
Menurut Tuminah, dari penjualan komoditas tersebut, pihaknya mendapatkan keuntungan secara ekonomi. Sehingga dia menyatakan adanya KWT Gemas Implan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.
Ia pun bercerita suka dukanya selama mengelola KWT Gemas Implan. Menurutnya, ia senang melakukan aktivitas yang ia gemari bisa menghasilkan keuntungan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Kalau dukanya paling dalam mengelola lahan pertaniannya harus penuh perjuangan seperti mencangkul dan lainnya. Terus dalam proses menanamnya juga kadang ada gagalnya juga karena faktor cuaca,” ujarnya.
“Tapi saya tetap senang melakukannya dan menikmatinya. Dan saya juga harus tetap semangat, sehingga bisa menjadi teladan untuk anggota KWT lainnya,” jelasnya.
Atas usaha dan kerja kerasnya itu, Tuminah mendapatkan penghargaan atas jasanya di bidang lingkungan hidup dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2023.
“Alhamdulilah tahun kemarin dapat penghargaan di bidang lingkungan hidup yang diberikan langsung oleh Pj Gubernur Banten dan ditandatangani oleh Ibu Iriana Jokowi,”sebutnya.
Tuminah punya pesan kepada para perempuan di Banten. Dia meminta agar para wanita selalu tangguh menjalani aktivitas sehari-hari demi keluarga dan bangsa.
“Menjadi wanita itu tidak boleh takut dan harus berani melakukan sesuatu yang memang diinginkan. Pola pikirnya harus lebih maju, jangan kalah dengan laki-laki, harus serba bisa. Intinya selalu tangguh menghadapi segalanya,”pungkasnya. (mg5)
Diskusi tentang ini post