SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Laga sengit bakal tersaji di Stadion Olimpico saat AS Roma menjamu Bayern Leverkusen dalam semifinal leg pertama Liga Europa, Jumat (3/5/2024) pukul 02.00 WIB. Saat ini kedua tim memiliki catatan apik dalam hal berbeda.
Bermain di kandang pastinya akan menjadi peluang Roma meraih kemenangan di leg 1 Europa League nanti. Hasil positif akan dibidik skuad asuhan Daniele De Rossi demi mendapatkan modal bagus jelang laga tandang ke BayArena pekan depan.
Namun, Leverkusen adalah lawan yang tidak mudah dikalahkan. Musim ini Die Werkself, julukan Leverkusen, belum pernah merasakan pahitnya kekalahan di semua kompetisi. Lantas, apakah kekalahan pertama akan mereka derita di kandang Roma?
Performa Leverkusen cukup gemilang di panggung sepak bola Eropa musim ini. Bagaimana tidak, anak asuh Xabi Alonso itu telah bermain 46 kali tanpa terkalahkan. Rinciannya 38 kemenangan dan delapan imbang yang diraih Leverkusen.
Satu ciri khas Leverkusen musim ini adalah beberapa kali mereka terhindar dari kekalahan, atau mencetak gol kemenangan, di menit akhir laga. Musim ini sang juara Liga Jerman 2023-24 itu total telah mengemas 127 gol di semua kompetisi. Jika dirinci, 16 gol diciptakan antara menit 80-90 dan 13 gol dibuat saat waktu sudah masuk injury time atau menit 90+.
Hebatnya lagi dari 29 gol telat itu, 12 gol di antaranya tercipta sejak bulan Maret atau di 13 pertandingan terakhir lalu dengan rincian enam gol dalam rentang menit 80-90 dan tujuh gol di menit 90+. Hal itu menandakan bahwa mental Leverkusen sedang sangat bagus saat ini. Salah satu gol telat itu tercipta akhir pekan lalu ketika sepakan Robert Andrich di menit 90+6 melawan Stuttgart membuat laga berakhir imbang 2-2.
“Target utama kami adalah menjadi juara dan kami ingin terus melaju. Masih ada tiga pertandingan tersisa di liga dan laga penting melawan Roma yang kami persiapkan dengan baik,” kata Alonso di laman resmi klub.
Namun, Leverkusen akan berhadapan dengan tim yang jago kandang ketika berurusan dengan laga knock-out kompetisi antarklub Eropa. Patut diketahui bahwa Roma punya tren bagus berupa catatan tidak terkalahkan dalam 20 laga kandang terakhir di fase knock-out ajang UEFA baik di Liga Champions, Europa League, maupun Conference League. Dari jumlah itu Roma bahkan meraih 18 kemenangan dan hanya dua kali imbang.
Korban terkini Giallorossi, julukan Roma, adalah Milan yang dikalahkan 2-1 di laga leg 2 perempat final UEL lalu. Leverkusen dan Alonso sendiri musim lalu pernah merasakan angkernya kandang Roma. Bertemu di fase yang sama seperti sekarang ini, yakni leg 1 semifinal UEL, Roma mengalahkan Leverkusen 1-0 melalui gol Edoardo Bove.
Akan tetapi, Roma akan lebih waspada jika melihat capaian tak terkalahkan Leverkusen musim ini. Sebenarnya, kedua tim datang dengan kondisi kurang ideal. Roma kalah 1-3 dari Bologna di laga kandang terakhir di Serie A, sedangkan Leverkusen tidak pernah menang di tiga laga terakhir dengan selalu meraih hasil seri.
“Mereka belum pernah kalah dan punya mindset merasa tidak bisa dikalahkan. Tim yang bisa mencetak 20 gol jelang laga berakhir jelas merupakan tim yang berkualitas. Kami tahu ini akan sulit, tetapi bukan berarti kami tidak bisa meraih kemenangan,” jelas De Rossi.
De Rossi akan melihat lagi kondisi Romelu Lukaku dan Chris Smalling. Keduanya sempat mengalami cedera ringan yang memaksa absen pekan lalu. Kehadiran mereka tentu akan sangat berguna dalam set up permainan yang dirancang De Rossi.
Satu yang pasti, Roma kehilangan Zeki Çelik karena kartu merah saat melawan Milan. Posisinya kemungkinan akan diisi oleh Rick Karsdorp dibanding Rasmus Kristensen.
Leverkusen sendiri tidak mengalami banyak kendala terkait kesiapan pemain. Fakta bahwa Leverkusen sudah juara Bundesliga bisa membantu Alonso mempersiapkan tim terbaik di Europa League. (dm)
Diskusi tentang ini post