SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang akan menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Pasar Anyar dalam waktu dekat ini. Menanggapi rencana itu, para PKL hanya bisa pasrah.
Rencana penertiban itu diputuskan dalam rapat koordinasi bersama antara Pemkot Tangerang bersama instansi terkait. Penertiban itu dianggap sebagai langkah strategis untuk mengembalikan ketertiban dan kenyamanan di kawasan tersebut.
Pj Wali Kota Tangerang Nurdin menyatakan penertiban PKL di Pasar Anyar akan dilakukan secara bertahap, dengan target utama PKL yang berada di luar radius 50 meter dari pasar. Nurdin menyampaikan, proses revitalisasi Pasar Anyar sendiri ditargetkan selesai pada bulan Desember 2024 atau selama 7 bulan ke depan, sementara kondisi PKL di sekitar pasar membuat kondisi pasar terlihat semrawut. Hal ini diakui Pj Wali Kota, dan menjadi salah satu alasan utama penertiban ini.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kita, bahkan pedagang di Pasar Mambo sudah pada keluar ke jalan,” ungkap Pj Wali Kota.
Untuk itu, kata Nurdin, perlu dilakukan penertiban PKL, demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Di mana, PKL di sekitar Pasar Anyar telah menyebabkan kemacetan dan kesemrawutan, yang mengganggu aktivitas masyarakat dan pengunjung pasar.
Pj Wali Kota, berharap, PKL dapat memahami dan mendukung upaya penertiban ini.
“Akan ada surat pemberitahuan dan penegasan kepada PKL terkait rencana penertiban,” jelasnya.
Dengan penertiban ini, lanjut Pj, diharapkan kawasan Pasar Anyar dan sekitarnya dapat menjadi lebih bersih, tertata, dan nyaman bagi masyarakat.
“Kita berharap agar lokasi sekitar Pasar Anyar kembali tertib dan nyaman bagi semua,” pungkasnya.
Sementara itu PKL di sekitaran Pasar Anyar, Kota Tangerang merespon langkah Pemkot Tangerang yang segera menertibkan mereka. Salah satu PKL Pasar Anyar yang tak mau disebutkan namanya, mengatakan rencana Pemerintah untuk menertibkan para PKL dinilai menyengsarakan para pedagang. Pasalnya, adanya penertiban tersebut membuat para PKL khawatir kesulitan mencari keuntungan.
“Karena d isini sudah nyaman. Kalau nanti kami ini (PKL) ditertibkan, kami mau pindah kemana. Apalagi pelanggan kami sudah taunya kami jualan di sini,” katanya, Minggu (19/5).
Namun dirinya mengaku akan menuruti upaya Pemerintah terkait penertiban tersebut. Ia hanya bisa pasrah lantaran tidak bisa berbuat apa-apa.
“Ya kami pasrah aja, karena kalau sudah begitu ya kami bisa berbuat apa? Karena nanti dimana pun jualannya pasti ada rezekinya,” katanya.
PKL lainnya yang sebelumnya berjualan di dalam Pasar Anyar mengaku dirinya tidak mengetahui adanya informasi penertiban tersebut. Namun, apabila penertiban itu benar dilakukan, dirinya merasa resah lantaran harus kembali memindahkan barang-barang dagangannya.
“Saya sih ngga mau pindah lagi, maunya tetap disini saja. Karena capek pindah-pindah terus dan ngeluarin duit,” ujarnya. (hafiz)
Diskusi tentang ini post