SATELITNEWS.COM, TANGSEL–Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar donor darah dalam rangka memperingati hari donor darah sedunia di Plaza Pemkot Tangsel, pada Kamis (20/6). Sebanyak 200 kantong darah ditargetkan dapat terkumpul dari para pegawai dan komuditas umum melalui kegiatan ini.
“Hari ini kita menjalankan hari donor darah sedunia yang harusnya tanggal 14 Juni Minggu lalu, kita adakan tanggal 20 hari ini. Peserta kita undang seluruh instansi di Pemkot Tangsel, komoditas umum selama ini mendonorkan darah, target 200 kantong kalau bisa lebih,” ujar Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Tangsel Suhara Manulang.
Suhara menyampaikan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pendonor. Hal tersebut lantaran bisa memenuhi kebutuhan akan darah yang diperlukan. Apalagi, kata dia, dari satu kantong darah dapat diproses menjadi sejumlah komponen seperti trombosit.
“Kita bersyukur satu kantong darah ini kita bisa proses menjadi beberapa komponen termasuk trombosit tadi DBD. Memang ada waktu tertentu jenis penyakit yang perlu kita antisipasi ketersediaan komponennya,” ungkapnya.
Lebih jauh Suhara mengatakan, stok darah PMI Kota Tangsel saat ini tergolong aman. Dimana, dalam satu minggu setidaknya tersedia 700 kantong darah dan berkisar 4.000 kantong dalam sebulan. Apabila jumlah itu tidak mencukupi, pihaknya sudah mempersiapkan skema dalam pengumpulan calon pendonor.
“Aman atau tidak saya hitung 7 hari biasanya. Jadi kalau saya lihat stok darah tanpa melihat golongan ada 700 kantong, artinya seminggu, itu yang menjadi indikator singkat untuk kita mengantisipasi. Kalau itu kurang bagaimana caranya. Ini sifatnya situasional, ada beberapa dinas yang rutin per tiga bulan sekali ada donor,” sebutnya.
“Jadi bulan ini akan terjadwal, minggu ini akan terdeteksi, terhitung, kita dapat unit dari dinas itu. Kalau kurang antisipasinya kita tulis surat, biasanya kita ke TNI Polri. Atau kalau masih kurang, saya kirim surat ke direktur direktur rumah sakit supaya minta keluarga dari pasien melalui donor pengganti, itu strateginya,” sambungnya.
Menurutnya, selama ini darah dengan golongan A paling banyak dicari. Sedangkan, golongan AB yang pemakainya sedikit berbanding terbalik dengan jumlah pendonor yang cukup banyak.
“Kalau di Tangsel A, uniknya darah begini, A sering kosong, kenapa? karena pemakaian banyak, AB ini sedikit, tapi sering berlebih, karena pemakainya sedikit,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post