SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Ketum PSI Kaesang Pangarep dan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, mendominasi suara pemilih dalam peta elektoral sementara di Jawa Tengah (Jateng) menjelang Pilkada 2024.
Meski demikian, Lembaga Survei Indonesia (LSI) mendapati mayoritas masyarakat di Jateng masih belum tahu siapa yang akan mereka pilih untuk Pilkada Jateng 2024. Pasalnya, sebanyak 78 persen responden menjawab tidak tahu ketika ditanya siapa calon gubernur pilihannya dalam sesi top of mind.
“Kalau kita tanya masyarakat tanpa memberikan daftar nama, terlihat sebagian besar atau hampir seluruh masyarakat itu belum punya pilihan. 78,7 persen itu mengatakan mereka tidak tahu atau tidak jawab, atau rahasia lah. Jadi yang sudah punya pilihan itu masih sedikit sekali,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam jumpa pers virtual mempublikasikan peta elektoral sementara di Jawa Tengah menjelang Pilkada 2024, Minggu (30/6/2024).
“Di antara sedikit yang punya pilihan itu 5,2% kurang lebih memilih Ahmad Luthfi, lalu 2,5% Kaesang Pangarep, 2,1% Sudaryono, 1,8% Bambang Pacul, 1,7% Dico Ganinduto, kemudian Taj Yasin Maimoen 1,5%, ada juga yang menyebut nama Ganjar Pranowo tapi terus ke bawah itu masih di bawah 1%-an semua,” ujar Djayadi.
LSI kemudian memberikan pertanyaan semi terbuka dengan menyajikan 21 nama bakal cagub yang beredar di media dan masyarakat. Hasilnya, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Ketum PSI, Kaesang Pangarep, berada di posisi pertama.
“Nama-nama ini yang beredar di masyarakat, baik di media, bakal-bakal calon ini. Yang sementara unggul ini nama Kaesang Pangarep, disusul oleh Ahmad Luthfi lalu nama berikutnya Abdul Wachid, Raffi Ahmad juga ada di situ, Bambang Wuryanto (Pacul), Sudaryono, Hendar Prihadi,” tambahnya.
Pada simulasi ini, Kaesang duduk di posisi pertama dengan raihan 15,9 persen. Lantas disusul Ahmad Luthfi 12,9 persen, Abdul Wachid 7,8 persen, Raffi Ahmad 6,8 persen. Bambang Wuryanto 5,8 persen, Sudaryono 4,7 persen, Hendar Prihadi 4,7 persen, Dico Ganinduto 3,5 persen, Achmad Husein 3,4 persen, Taj Yasin Maimoen 2,7 persen, tidak tahu/tidak jawab/rahasia 19,5 persen.
Kaesang juga tercatat berada di posisi puncak pada simulasi 6 nama. Kaesang Pangarep meraih 25,6 persen, Ahmad Luthfi 16,1 persen, Taj Yasin Maimoen 13,4 persen, Bambang Wuryanto (Pacul) 9,7 persen, Abdul Wachid 6,2 persen, dan Sudaryono 6 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 22,9 persen.
“Kaesang Pangarep kalau enam kandidat itu cenderung unggul dari Ahmad Luthfi, cukup signifikan unggul hampir 10 persen,” ujar Djayadi.
Djayadi menyampaikan pemilih yang puas kepada kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) cenderung mendukung Kaesang dan Ahmad Luthfi. Jika Kaesang tidak berkontestasi di Pilkada Jawa Tengah, maka pemilih yang yang menyatakan puas dengan kinerja presiden itu cenderung lebih mendukung Ahmad Lutfhi.
“Tapi kalau ada Ahmad Lutfhi, ada Kaesang juga, untuk sementara kita bisa mengatakan Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep berebut pengaruh Jokowi di sini,” jelas Djayadi.
Kendati demikian LSI menilai dari hasil survei ini belum bisa menyimpulkan sosok yang memiliki basis kuat di Jawa Tengah. LSI menilai Pilkada Jawa Tengah masih sangat terbuka.
Apalagi, selain Sudaryono dan Hendra Prihadi, lima nama di atas menjadi calon yang meraih elektabilitas di atas 5 persen. Sisanya, masih mendapat elektabilitas di bawah 5 persen.
“Masih belum ada yang bisa disimpulkan unggul, apalagi dominan. Jarak antara Kaesang Pangarep dengan Ahmad Luthfi juga dekat, cuma beda 2-3 persen,” tuturnya. “Sementara yang ketika diberi daftar nama untuk dipilih masih ada 20 persen menyatakan belum punya pilihan,” imbuh Djayadi.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden pada periode 21-26 Juni 2024. Populasi survei adalah WNI di Provinsi Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/telepon seluler.
Sampel survei sebanyak 1.200 responden dipilih melalui metode double sampling. Metode ini adalah pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.
Wawancara responden dalam survei ini menggunakan metode telepon. Margin of error survei diperkirakan ± 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.(bbs/san)
Diskusi tentang ini post