SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Deden Deni mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda oknum calo pada momen penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024. Para calon peserta didik juga diminta mengikuti prosedur yang berlaku.
Deden mengklaim, PPDB tahun ini pihaknya lebih memperketat pengawasan. Ia juga telah menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa seluruh alur penerimaan tidak dipungut biaya sama sekali.
“Pengawasan sekarang lebih ketat lagi. Terus juga kan imbauannya jauh-jauh hari sudah disampaikan juga ke masyarakat bahwa PPDB ini tidak berbayar. Tetapi ada ketentuan tadi, zonasi masuk, prestasi masuk, yang jelas jangan tergoda oleh oknum yang menjanjikan bisa membantu masukan anaknya ke sekolah negeri padahal sudah tidak masuk zonasi dan afirmasi,” ujarnya, Minggu (30/6).
Deden menegaskan, kalau masih terdapat aktivitas jual beli bangku yang jelas perbuatan melanggar ketentuan, sudah terdapat sanksi menunggu hingga bisa dipidanakan apabila sampai terdapat transaksi uang.
“Sudah jelas sanksinya, jadi kalau masih nekat melakukan hal hal melanggar ketentuan siap siap saja menanggung resikonya. Misalnya ada pungli, menjanjikan dengan cara berbayar bisa jadi pidana,” ucapnya.
Deden menerangkan, bagi para orang tua jangan khawatir apabila anaknya tidak diterima sekolah negeri. Pasalnya, kata dia, pihaknya memiliki solusi yakni bekerjasama dengan 92 sekolah swasta di kota berjuluk anggrek. Nantinya, bila peserta didik gagal masker SMP Negeri, secara otomatis disalurkan ke sekolah pendamping.
“Jangan khawatir kami sudah punya solusi bagi yang tidak diterima sekolah negeri itu jadi solusi untuk ketimpangan antara kebutuhan dan kapasitas. Tapi yang penting semua terlayani hak pendidikan Tangsel,” katanya.
“Walaupun ada ketimpangan antara kebutuhan sama kapasitas tetapi kami punya program pendidikan melibatkan 92 sekolah swasta yang sudah terintegrasi. Jadi pendaftaran PPDB nya bersamaan, kalau tidak diterima negeri otomatis disalurkan ke sekolah pendamping itu,” lanjut Deden.
Deden menambahkan, jika mengacu pada PPDB tahun lalu, dari jumlah total 25.000 lulusan sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) yang berminat masuk sekolah menengah pertama (SMP) Negeri berkisar 12.000.
“SD MI dari tahun 2022 kurang lebih 25.000. Dari 25 ribu itu yang tren daftar ke SMP negeri 11 sampai 12 ribuan tahun kemarin. Tahun ini kami evaluasi di pra PPDB ada yang daftar kurang lebih 19 ribu. Tapi belum pendaftaran, di pra ppdb. Jadi Bisa berkurang bisa bertambah,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post