SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Pemkab Pandeglang terus berupaya meminimalisir kerugian materil dan non materil, akibat bencana. Salah satu cara yang dilakukan yakni, dengan pelatihan mitigasi bencana terhadap ratusan aparatur desa dan kecamatan.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu daerah rawan bencana alam. Oleh karena itu, semua aparatur desa dan kecamatan diharapkan bisa bertindak cepat, ketika bencana terjadi disalah satu daerah di Pandeglang.
“Aparat kecamatan dan desa, harus selalu siap siaga dalam penanggulangan bencana. Kita harus bisa membaca potensi terjadinya bencana, sebab bencana tidak dapat di prediksi kapan terjadi, hanya bisa diantisipasi,” kata Irna, di salah satu hotel di Kecamatan Carita, Selasa (30/7).
Menurut Irna, melalui pelatihan yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK), aparatur kecamatan dan desa dapat bertambah wawasannya terkait kebencanaan dan cara penanganannya.
“Dengan pelatihan ini kita akan lebih faham dan mengerti tentang kebencanaan. Jadi nanti akan tahu, tindakan apa saja yang harus dan tidak harus dilakukan. Kemudian, nanti juga bisa mengerti apa berbuat apa, siapa berbuat apa, masing-masing ada bagiannya,” tambahnya.
Sekretaris BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Nana Mulyana mengatakan, ada sebanyak 135 aparat kecamatan dan desa mengikuti pelatihan pencegahan mitigasi bencana.
Kegiatan ini, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) RI Nomor 101 tahun 2018 tentang, Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal.
Selain itu, pelatihan mitigasi bencana juga sesuai dengan peraturan Bupati Kabupaten Pandeglang nomor 123 tahun 2021 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta tata Kerja BPBDPK.
“Pelatihan ini guna meningkatkan kapasitas dan pemahaman tentang kebencanaan yang kerap terjadi, dengan ini mudah-mudahan bisa meminimalisir resiko bencana. Karena salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan pemahaman dan pelatihan penanganan bencana,” ujarnya.
Nana mengatakan, di pandeglang potensi bencana bisa saja terjadi kapan saja, karena Pandeglang masuk daerah rawan bencana seperti banjir bandang, tsunami tanah longsor, gempa bumi, gelombang ekstrem dan abrasi.
“Dalam kegiatan ini, akan diajarkan prinsip penanggulangan bencana diantaranya cepat, tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna dan berhasil guna, transparansi, akuntabilitas kemitraan, dan pemberdayaan,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post